Ketika Kenyataan Lebih Ngeri dari Film Horor

Jakarta - Pernah nonton trailer film dan langsung mikir, loh, ini kok kayak berita minggu lalu ya? Nah, itu persis yang kerasa waktu nonton trailer Eddington, film baru dari Ari Aster, sutradara yang bikin kita mikir keras lewat Hereditary dan Midsommar yang mengeksplorasi trauma dan kegilaan.

Setting-nya di kota kecil fiktif di New Mexico, pada 2020. Tapi vibes-nya mirip banget sama kondisi dunia kita beberapa tahun belakangan ini. Pemerintah daerah ribut sama pemerintah pusat, teori konspirasi berseliweran di media sosial, dan suasana di masyarakat kayak bom waktu, tinggal nunggu meledak aja.

Di trailer Eddington, ada karakter namanya Vernon Jefferson (Austin Butler), dia ini semacam pendeta yang juga influencer kultus di medsos. Di salah satu videonya, dia ngeluarin teori, masker bikin orang lebih gampang nyelundupin anak-anak. Gak terlalu jauh dari teori-teori aneh yang pernah beneran viral di dunia nyata.

Film ini juga makin seru karena jajaran cast-nya keren banget. Joaquin Phoenix jadi sheriff kota, Joe Cross, yang kayaknya makin lama makin pahit dan kehilangan arah. Emma Stone yang jadi istrinya sheriff, dari tampangnya sih udah capek banget sama semua drama. Lalu ada Pedro Pascal jadi wali kota, Ted Garcia, yang masih berusaha menjaga agar kota gak bubar jalan.

Ada satu momen di trailer yang bikin mikir, Emma ngetik komentar 'Horrible' di video Vernon Jefferson. Tapi yang dia maksud tuh praktik penyelundupan anaknya, atau konten videonya yang penuh provokasi dan ketakutan? Gak jelas. Tapi justru karena ambigu itu jadi dalem banget.

Tagline film ini 'Hindsight is 2020, idiom yang artinya, kita baru sadar dan ngerti sesuatu setelah semuanya kejadian dan juga merujuk ke 2020, tahun di mana semuanya mulai berubah. Pandemi, lockdown, teori konspirasi, saling curiga, semua itu kayaknya ditumpahin ke film ini.

Poster filmnya juga nyindir banget, memotret gambar kawanan bison lari ke arah tebing. Itu referensi ke cara berburu tradisional masyarakat adat, bikin bison panik biar lompat sendiri ke jurang. Analogi buat masyarakat yang kalut dan dibakar ketakutan.

Melihat premis yang diangkat oleh Ari Aster, makin bikin mikir, film tuh sekarang banyak berubah banget. Beberapa udah gak lagi jadi tempat kamu mencari sesuatu yang lebih seru dari hidup sehari-hari.

Banyak proyek terbaru juga gitu, kayak Mountainhead karya Jesse Armstrong atau musim baru Black Mirror, juga mengusung misi serupa, mencoba mendahului perkembangan dunia nyata yang makin terasa distopia.

Makanya film kayak Eddington ini bukan film pelarian. Ini kayak cermin. Bukan buat kita kabur dari masalah, tapi buat kita melihat betapa gila dan absurd-nya dunia yang kita tempati.

Tapi yang perlu diingat, dunia nyata itu bukan film horor. Karena film horor bisa kamu matikan. Dunia nyata? Scroll terus!

(nu2/dar)

---