Deretan Film Menarik di Cannes 2025

Penasaran film apa saja sih yang hadir di sana? Berikut daftarnya:
Bono: Stories of Surrender
![]() |
Film yang masuk dalam kategori Special Screenings ini disutradarai oleh Andrew Dominik dan seperti judulnya tentunya dibintangi oleh sang vokalis U2 yakni Bono. Dengan visual hitam-putih, film ini memberikan kesan lebih intim dibantu dengan sound design dan permainan lightning yang menarik.
Pada film dokumenter itu, Bono membagikan kehidupan pribadinya dan kisah di balik lagu-lagu hits U2. Ada salah satu momen menarik di mana ia menyadari peran seorang ayah dan bagaimana hubungannya dengan keluarganya itu.
"Aku mencoba mencari perhatian ayahku. Ia tak pernah mendengarku. Jadi aku bernyanyi kencang dan lebih kencang lagi," ungkapnya.
The Chronology of Water
![]() |
Film garapan Kristen Stewart ini cukup mencuri perhatian di ajang tersebut. Debutnya sebagai seorang sutradara cukup menjanjikan apalagi film itu mendulang pujian dari banyak kritikus yang mengatakan bahwa ia berhasil menghadirkan perasaan yang ingin disampaikan di sana yakni trauma.
Diangkat dari memoir dengan judul yang sama dari Lidia Yuknavitch, film ini dibintangi oleh Imogen Poots yang berperan sebagai Lidia. Ia diperkenalkan sebagai juara lomba renang di sekolahnya yang memilih menjadi penulis untuk membiayai hidupnya.
Lidia yang menjadi korban kekerasan oleh ayahnya dan seluruh trauma yang diterimanya sejak masa kanak-kanan dipaksa tumbuh dewasa meski di dalam jiwanya ia masih merasa seperti remaja yang ingin mencoba banyak hal (termasuk melakukan kesalahan).
Die My Love
![]() |
Film yang dibintangi oleh Jennifer Lawrence dan Robert Pattinson ini sudah ramai diperbincangkan sebelum ajang ini dimulai. Hasilnya? Mereka mendapatkan standing ovation selama hampir 10 menit dari para penonton di sana.
Digarap oleh Lynne Ramsay, film yang diangkat dari novel rilisan 2017 karya Ariana Harwicz itu menceritakan tentang bagaimana seorang wanita dimabuk cinta dan menjadi gila. Gila di sini dalam artian mengalami gangguan jiwa setelah mengalami postpartum depression setelah pernikahannya berakhir.
Die My Love bahkan disebut layak untuk melaju ke Oscar tahun depan dan menjadi salah satu penampilan terbaik dari Jennifer Lawrence di sepanjang kariernya.
Eddington
![]() |
Ari Aster mencoba resep berbeda dengan film terbarunya, Eddington. Ia menjadikan kehidupan masyarakat Amerika dengan berbagai masalahnya yang kadang mengisi headlines-headlines berita dalam sebuah film contemporary western yang mengambil lokasi di kota fiksi bernama Eddington dalam situasi COVID-19.
Ada banyak sekali jokes yang dark disajikan olehnya di sini, antara warga dengan pemerintah lewat sosok sheriff (Joaquin Phoenix) dan walikota yang sedang mencalonkan diri kembali (Pedro Pascal). Eddington seolah mengingatkan kita kembali bahwa COVID mengubah dunia menjadi sebagaimana sekarang dan kita tanpa sadar sudah beradaptasi dengan semua itu.
My Father's Shadow
![]() |
Film pertama dari Nigeria yang diputar di Cannes Film Festival tentunya menjadi kebanggaan tersendiri untuk pembuatnya, Akinola Davies Jr. Ditayangkan dalam section Un Certain Regard, film ini menjadi salah satu film penuh emosi yang diputar di sana pada tahun ini bersama dengan The President's Cake dari Irak.
Dimulai dengan ayah mereka yang sudah lama berpisah, Folarin (Ṣọpẹ́ Dìrísù), seorang pria yang mengesankan dan karismatik yang kembali ke dalam kehidupan mereka untuk mengajak mereka menghabiskan waktu bersama di kota besar Lagos.
Kisahnya mengambil latar pada 1993, dan Folarin penuh harapan dan kegembiraan atas perubahan di negaranya melalui pemilihan umum yang penting, yang dapat mengubah kehidupan dan nasibnya sendiri serta masa depan anak-anak lelakinya. Faktanya, kandidat rakyat MKO menang telak, tetapi seiring berjalannya waktu, rakyat dan Folarin mengetahui bahwa pemilihan umum telah dibatalkan oleh militer yang berkuasa, yang mendorong Nigeria semakin terjerumus ke dalam kediktatoran.
Renoir
![]() |
Film proyek lintas negara di Asia ini menjadi salah satu yang cukup ramai diperbincangkan di Cannes 2025. Banyak yang yakin jika Chie Hayakawa akan melahirkan masterpiece setelah menyaksikan film drama coming age tersebut.
Berkisah tentang Fuki Okita (Yui Suzuki) yang suka berimajinasi, harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa ayahnya, Lily (Keiji Okita) tengah sekarat di rumah sakit karena kanker yang dideritanya. Ia pun sadar jika ibunya, Utako (Hikari Ishida) pasti berharap jika suaminya itu lekas mati.
Problematika di antara keluarga tersebut menjadi suguhan yang hangat tapi memilukan untuk disaksikan. Ada banyak sekali momen yang membuat kita merasa bersalah meski dibalut dengan visual yang indah.
(ass/dar)