Film Kandidat Juara Oscar: Syuting Ngumpet hingga Sutradara Dibui

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan dari film The Seed of Sacred Fig.
Foto: Dok. Ist
Jakarta - Di beberapa negara, bikin film jadi salah satu hal yang bisa berakibat fatal. Seperti yang dialami Mohammad Rasoulof. Nyawanya seketika terancam.

Sineas asal Iran itu menjadi target karena filmnya, The Seed of the Sacred Fig, dianggap propaganda dan mencoreng nama pemerintah.

Mohammad Rasoulof sebelumnya memang pernah ditahan karena melakukan protes, berunjuk rasa terhadap pemerintah. Setelah penangkapan itu, dia memutuskan buat mengubah medium perlawanannya lewat film.

Dia juga sadar banget, medium baru itu jauh dari kata aman. Bersama para kru, dia makanya bikin film itu dengan cara ngumpet-ngumpet.

Tapi pemerintah Iran kayaknya memang jeli banget. Bagaimana pun Rasoulof bergerak, dia akhirnya ditangkap juga, hingga dihukum penjara selama delapan tahun. Ia pun diberikan pilihan dipenjara atau diusir, yang kedua menjadi pilihannya.

Setelah memutuskan untuk meninggalkan Iran, Rasoulof sempat terbang ke Eropa, tapatnya Jerman untuk menyelesaikan proses editing film itu. Bahkan, film itu didaftarkan ke Oscar sebagai perwakilan dari Jerman.

Karyanya pun buat pertama kali ditayangkan di Cannes dan mendapatkan sambutan hangat. Beberapa media memberikan rating nyaris sempurna untuk film tersebut dan dianggap sebagai calon kuat pemenang Best International Features di Oscar tahun depan.

Lalu seperti apa sebenarnya film The Seed of the Sacred Fig?

Meski merupakan film fiksi, namun beberapa kejadian di Iran pada 2022 menjadi ide utama dari film ini. Dia mengangkat cerita kematian misterius seorang wanita yang melakukan demonstrasi dan mengkritik pemerintah. Jasadnya ditemukan di jalan dan tak ada keadilan untuknya hingga saat ini.

Cuplikan adegan dari film The Seed of Sacred Fig.Cuplikan adegan dari film The Seed of Sacred Fig. Foto: Dok. Ist

Berangkat dari kejadian itu, Rasoulof pun membuat kisah tentang Iman (Missagh Zareh), seorang pengacara yang diberikan hak untuk bebas menggunakan senjata api demi melindungi dirinya sendiri.

Iman mulai gelisah tentang pekerjaannya, karena sebagai pengacara, dia punya hak memberikan perintah eksekusi terhadap orang, entah bersalah atau tidak.

Dia juga tidak diizinkan untuk menyampaikan informasi apapun tentang sifat pekerjaannya kepada istrinya, Najmeh (Soheila Golestani), yang membesarkan anak-anak remaja mereka Rezvan (Mahsa Rostami) dan Sana (Setareh Maleki).

Situasi menjadi gak karuan ketika Iman mengetahui senjatanya hilang. Hal yang membuatnya mempertanyakan kesetiaan keluarga, tempat yang seharusnya paling bisa dipercaya.

Dia bahkan mulai menuduh istri dan anak-anaknya hendak mencelakainya. Ditambah lagi, kecurigaan dia kepada anaknya yang makin tertarik pada gerakan revolusioner.

The Seed of the Sacred Fig mengeksplorasi bagaimana pemerintahan di Iran menyebabkan perpecahan satu keluarga, karena film ini berfokus pada bagaimana paranoid dan ketakutan menyebabkan Iman bertindak gak rasional.

Iman begitu terbiasa dilacak oleh pemerintah sehingga dia tahu kesalahan apa pun dapat menyebabkan konsekuensi yang signifikan. Apalagi karena senjata itu terdaftar atas namanya, keterlibatan dalam kejahatan apa pun dapat ditelusuri kembali kepadanya. Kondisi itu makin parah, setelah dia menaruh curiga ada pegawai pemerintah yang lagi mengincar jabatannya.

Meskipun Iman takut dengan kekuatan yang dimiliki rezim otoriter, dia juga ngeri menjadi sasaran para pengunjuk rasa jika mereka tahu pekerjaan aslinya.


(ass/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO