.webp)
Film Anak Medan: Cocok Ko Rasa Bikin Ketawa, Kangen dan Merasa Pulang
Disutradarai Ivan Bandhito dan diproduseri Agustinus Sitorus, film ini tayang serentak di bioskop pada 24 April 2025.
Sinopsis Film Anak Medan: Cocok Ko Rasa
Nah film Anak Medan: Cocok Ko Rasa mengisahkan tentang empat sahabat yaitu Ucok (Maell Lee), Joko (Mario Maulana Hazar), Rafly (Ajil Ditto), dan Chisa (Amara Sophie Rhemaesthita), yang sempat terpisah setelah lulus SMA karena sebuah tragedi.
Empat tahun kemudian, mereka bertemu kembali di Medan untuk menghadapi tantangan baru dalam hidup.
Ajil Ditto yang berperan sebagai Rafly menjelaskan pengalamannya selama syuting film ini.
"Gak ada formula khusus lagi, selama kita semua ada di visi yang sama, reaksi kita sama-sama aja ya. Di sini juga sebetulnya kebanyakan cast-nya ada darah Medan atau Bataknya. Gue sendiri ada darah Medannya, dan kita merasa bangga jadi anak Medan. Selain itu kami berempat emang aneh aja, jadi kami masuknya dari sana," ungkap Ajil Ditto dalam keterangan pers, Minggu (20/4/2025).
Maell Lee pun merasa perannya sebagai Ucok sangat cocok dengan dirinya.
"Kan produser membutuhkan orang Medan tapi look-nya eboni. Ini film kedua aku, film sebelumnya gak jauh dari diri aku, begitupun di sini. Natural aja, jangan sampai karakter preman yang biasa aku buat di konten terlihat di sini," jelasnya.
Salah satu adegan paling mencuri perhatian adalah atraksi motor yang dilakukan Maell Lee. Uniknya, aksi ini tidak ada di dalam naskah dan murni inisiatif Maell sendiri.
Ajil pun mengaku panik ketika ada dalam adegan tersebut bersama dengan Maell Lee.
"Aku udah takut aja tuh bawaannya, dalam hati udah mikir wah mati ini aku, mana belum nikah udah mati duluan. Dia cuman bilang 'Jil aku akan belok-belok ya'. Aku udah bilang gapapa miring, asal jangan terlalu mepet ke aspal. Eh bener gak miring, tapi dia pindah ke samping," jawab Ajil.
Melihat reaksi ketakutan Ajil, Maell justru puas.
"Puas lah, kapan lagi bikin aktor yang filmnya banyak jadi pucet," ucapnya sambil tertawa.
Produser Agustinus Sitorus menyebut film ini bukan hanya tentang persahabatan, tapi juga menggambarkan realita hidup banyak anak muda.
Sementara sutradara Ivan Bandhito menambahkan bahwa syuting di Medan memberikan warna emosional tersendiri.
"Kami ingin menghadirkan kota ini dengan jujur. Para pemain juga nggak cuma akting, tapi membawa pengalaman pribadi mereka ke dalam karakter. Itu bikin film ini terasa kuat dan emosional," jelas Ivan.
(pig/dar)
