Batman Jadi Pengalaman Terburuk Ben Affleck

Asep Syaifullah
|
detikPop
NEW YORK, NEW YORK - MARCH 20:  Actor Ben Affleck attends the launch of Bai Superteas at the Batman v Superman: Dawn of Justice premiere on March 20, 2016 in New York City.  (Photo by Bryan Bedder/Getty Images for Bai Superteas)
Ben Affleck Foto: Bryan Bedder/Getty Images for Bai Superteas
Jakarta - Ben Affleck debut sebagai Batman pada 2016 dalam Batman v Superman: Dawn of Justice dan kembali memerankan Dark Knight dalam film-film seperti Justice League dan The Flash. Tapi dia gak puas.

Kepada majalah GQ, Ben Affleck mengaku merasa ada kesalahan dalam perannya buat film garapan Zack Snyder itu. Ungkapan yang bukan pertama kali, sebab sebelumnya dia blak-blakan kepada LA Times pada 2022, soal memerankan superhero DC Universe itu adalah pengalaman terburuk.

Affleck menyebut sejumlah alasan mengapa itu adalah pengalaman yang sangat menyiksa. Salah satunya karena dia merasa perlahan kehilangan minat atas apa yang menarik baginya.

"Tentu saya gak mau mengulangi pengalaman seperti itu. Banyak ketidakselarasan agenda, pemahaman, harapan. Tapi omong-omong, saya juga gak membawa sesuatu yang luar biasa saat itu. Saya punya kegagalan saya sendiri, kegagalan yang signifikan dalam proses itu, dan pada saat itu," ungkapnya kepada GQ.

Affleck menekankan kegagalan itu dirasakannya secara pribadi sebagai seorang aktor. Ketika itu, dia mengaku merasakan pengalaman buruk sehingga gak membawa banyak energi positif saat menekuninya.

"Saya gak membawa masalah, tapi saya datang dan melakukan pekerjaan, lalu pulang. Kita harus melakukan sedikit lebih baik dari itu," tuturnya.

Setelah menyelesaikan film-film Batman, Affleck mengelola perusahaan produksi Artists Equity. Sebuah bisnis yang disebutnya sebagai salah satu pelarian dari Batman.

"Saya ingin menyatukan kemitraan, pembuat film, pemain, dan perangkat studio yang selaras, di mana ketidakselarasan semacam itu tidak terjadi dan kita memiliki pengalaman kerja yang jauh lebih baik," tuturnya.

Secara keseluruhan, Affleck memang mengalami hari-hari yang buruk. Tapi di balik itu, dia menyukai pendekatan kreatif sebagai Bruce Wayne yang tua dan terluka. Meski studio akhirnya mengambil langkah strategis buat kembali menarik penonton yang lebih muda.

"Film itu mulai terlalu tua bagi sebagian besar penonton. Bahkan anak saya sendiri saat itu terlalu takut buat menonton film itu. Jadi ketika saya melihatnya, saya seperti, 'Oh sial, kita punya masalah.'" ungkapnya.

"Kita punya dua entitas, dua orang yang benar-benar ingin melakukan sesuatu yang berbeda dan itu adalah resep yang sangat buruk."


(ass/nu2)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO