Film Lord of the Ring Terbaru Gak Laku

Namun, sebelum semua itu, The War of the Rohirrim kini tayang di bioskop, proyek film besar pertama dalam franchise tersebut sejak trilogi The Hobbit karya Peter Jackson dan fitur animasi pertama dalam lebih dari 40 tahun.
Sayangnya popularitas J.R.R. Kisah Tolkien tentang Middle Earth, tambahan baru pada waralaba ini, menjadi tersendat baik dalam ulasan maupun kinerja box office tak seperti film sebelum-sebelumnya.
Baca juga: Tayang Lagi, Interstellar Rajai IMAX |
The War of the Rohirrim berkisah tentang 200 tahun sebelum peristiwa Lord of the Rings, mengikuti Helm Hammerhand, raja legendaris Rohan dan nama lokasi ikonik Helm's Deep.
Meskipun menampilkan beberapa bintang trilogi Jackson yang kembali, seperti Miranda Otto, dan memperkenalkan sejumlah karakter baru dari dunia Tolkien, kedatangan film tersebut sangat mengecewakan, tetapi mungkin juga tidak terlalu mengejutkan karena sejumlah alasan.
![]() |
Pertama, The War of the Rohirrim tidak hanya memberikan nilai CinemaScore terendah dari waralaba tersebut, tetapi juga proyek terendah yang dirilis di bioskop bahkan dibandingkan film anime lainnya. Mereka hanya mendapatkan nilai B yang menempatkannya di bawah film The Hobbit karya Jackson, yang tidak diterima sebaik trilogi Rings asli, dan juga film anime lainnya seperti The Boy and the Heron dan Demon Slayer, yang masing-masing memperoleh A- dan B+.
Selain itu, hasil film Rotten Tomatoes tidak mengungkapkan gambaran yang lebih positif. Kritikus memberi skor 51% di Tomatometer, hampir 10% lebih rendah dari The Hobbit: The Battle of the Five Armies, yang sebelumnya merupakan entri terendah dalam saga tersebut.
Film itu pun hanya mencetak pemasukan sebesar $5 juta atau sekitar Rp 80 miliar dari pekan perdananya secara domestik. Jumlah ini lebih rendah dan hanya sepersepuluhnya dari apa yang diraih oleh The Fellowship of the Ring pada 2001 yang mencapai $47,2 juta atau sekitar Rp 755 miliar.
Respons lemah dari The War of the Rohirrim mungkin tidak terlalu mengejutkan jika mengingat sejarah film tersebut, dan bahkan alasan keberadaan film tersebut.
Ketika film tersebut diumumkan, penawaran anime yang dianggarkan sebesar $30 juta dimasukkan ke dalam produksi untuk memastikan Warner Bros. Discovery tidak kehilangan hak atas IP Tolkien.
Dengan rencana yang kini ada tidak hanya untuk The Hunt for Gollum, tetapi beberapa film live-action lainnya, jelas bahwa The War of the Rohirrim pada akhirnya hanya digunakan untuk memastikan bahwa film-film tersebut masih bisa terwujud.
(ass/dar)