Ini Film Horor dengan Adegan Terburuk

Asep Syaifullah
|
detikPop
Film They/ Them
Poster film They/Them. dok. Istimewa
Jakarta - Film horor menjadi salah satu genre yang tengah ramai diminati saat ini. Beragam film-film baru bergenre horor selalu mengisi bioskop di seluruh dunia.

Nosferatu yang mencuri perhatian dan didapuk sebagai salah satu film terseram pada tahun ini, sementara itu dari genre yang sama ada They/Them yang jadi film horor dengan adegan terburuk.

They/Them (atau " They Slash Them") adalah film slasher yang bercerita tentang sekelompok remaja di dalam event perkemahan LGBTQIA+.

Film ini mencoba mengembalikan orisinalitas ke horor arus utama. Selain beberapa nama besar, seperti Kevin Bacon, untuk memberikan kredibilitas dan menarik khalayak yang lebih luas, film ini juga menawarkan pemeran aktor yang sepenuhnya aneh, yang merupakan langkah besar untuk sebuah film yang diproduksi oleh studio besar.

Suasana perkemahan tentu saja dapat menampung sejumlah besar potensi film horor, apalagi lokasi itu adalah tempat yang sangat nyata dan mengerikan di mana keluarga fanatik dan bodoh mengirim anak-anak untuk disiksa secara mental dan kadang-kadang secara fisik sampai mereka begitu hancur sehingga mereka "diluruskan."

Sangat disayangkan, kemudian, bahwa semua potensi di They/Them disia-siakan oleh karakter setipis kertas, naskah yang tidak masuk akal, dan kesalahpahaman yang sebenarnya tentang kengerian nyata yang ada di dalam gerbang kamp tersebut.

Bahkan pembunuh bertopengnya tidak memberikan ketakutan sama sekali. Ketakutan sebenarnya dalam They/Them ditemukan dalam skenarionya yang ngeri, terutama satu adegan yang tidak akan pernah bisa dilupakan dan disebut sebagai adegan terburuk pada tahun ini.

Dalam adegan mengharukan di pertengahan film, dua orang pekemah, Jordan (Theo Germaine) dan Alexandra (Quei Tann), sedang mendiskusikan kesulitan menjadi anak muda transgender dan pengalaman mereka hidup secara terbuka setelah mengumumkan jati dirinya yang baru itu.

Adegan itu benar-benar pedih, dan membuat kita berpikir sejenak bahwa mereka akan memiliki beberapa dialog yang layak atau momen intense lainnya.

Dan kemudian, yang mengejutkan, Alexandra malah menyanyikan Fuckin' Perfect milik P!nk. Beberapa saat kemudian, rekan-rekan lainnya bergabung satu per satu untuk membuat paduan suara.

Sang bintang yakni Kevin Bacon pun menyebutkan jika label horor di sana hanyalah untuk menarik masa atas isu LGBTQIA+ yang ingin mereka sampaikan.

"Horor adalah genre yang memiliki banyak penonton," kata Bacon kepada EW.

"Dan saya pikir kita butuh waktu lama untuk menyadari bahwa horor dapat memiliki pesan positif tentang ketidakadilan sosial."


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO