Robert Downey Jr Nolak Direkam AI: Aku Tuntut Kalian Semua!

Asep Syaifullah
|
detikPop
LOS ANGELES, CA - NOVEMBER 20:  Actor Robert Downey Jr. speaks onstage during the 2016 American Music Awards at Microsoft Theater on November 20, 2016 in Los Angeles, California.  (Photo by Kevin Winter/Getty Images)
Robert Downey Jr. Kevin Winter/Getty Images
Jakarta - Penggunaan artificial intelligence (AI) untuk merekam dan mengarsipkan para aktor mendapat penolakan dari sejumlah sineas di Hollywood. Sebut saja Nicolas Cage dan Keanu Reeves yang santer menolaknya, kini Robert Downey Jr juga memberikan respon keras.

Dalam acara podcast On With Kara Swisher, ia bahkan mengaku berniat untuk menuntut semua pihak eksekutif yang terlibat dalam pembuatan AI dirinya. Peraih Oscar itu sama sekali tak mau dirinya dijadikan arsip untuk teknologi AI apalagi deepfakes.

Pemeran Doctor Doom itu pun yakin sekali jika Marvel tak akan membuat atau menghadirkan kembali Tony Starks melalui AI dirinya.

"Ada dua jalur. Bagaimana perasaan saya tentang semua yang terjadi? Saya hanya merasakannya secara minimal karena saya memiliki kehidupan emosional aktual yang terjadi dan tidak memiliki banyak ruang untuk itu," kata Downey dilansir dari Variety.

"Untuk kembali ke MCU, saya tidak khawatir mereka akan membajak jiwa karakter saya karena ada tiga atau empat pria dan wanita yang mengambil semua keputusan di sana dan mereka tidak akan pernah melakukan itu terhadap saya, dengan atau tanpa (izin) saya," tambahnya.

Namun keyakinan pria yang disapa RDJ itu sempat goyah saat Kara Swisher mengatakan mungkin saja para eksekutif di masa depan akan melakukannya untuk memberikan efek nostalgia pada penampilan ikon si aktor. Apalagi jika hal itu dilakukan setelah Robert Downey Jr meninggal dunia.

"Ya, bener juga sih. Aku ingin mengatakannya di sini aku akan menuntut semua eksekutif tersebut jika melakukannya," ujarnya.

"Tapi kan kau sudah mati," balas Kara.

"Tapi kan firma hukum ku masih aktif," timpal RDJ.

Sebelumnya Nicolas Cage mengingatkan para aktor muda untuk waspada pada penggunaan AI, salah satunya lewat teknologi yang bernama EBDR.

"Ada teknologi baru sekarang. Ini adalah teknologi yang tidak pernah saya hadapi selama 42 tahun hingga saat ini. Tapi 10 aktor muda ini, generasi ini, pasti akan menjadi seperti itu, dan mereka menyebutnya EBDR. Teknologi ini ingin mengambil instrumen Anda. Kita adalah instrumen sebagai aktor film. Kami tidak bersembunyi di balik gitar dan drum," ujarnya dilansir dari Deadline.

EBDR sendiri merupakan replika berdasarkan penampilan yang direkam. Teknologi ini sendiri menjadi salah satu dari dua digital replika yang diizinkan oleh SAG-AFTRA bersama dengan Alliance of Motion Pictures and Television Producers lewat perjanjian mereka pada 2023.

Ini adalah tipe AI yang diciptakan melalui partisipasi fisik pelaku untuk proyek tertentu berdasarkan ketentuan kerja. Meskipun peraturan EBDR meniadakan upaya penghematan biaya untuk AI. Misalnya, aktor yang menjadi objek EBDR masih akan dibayar ketika rekaman digital mereka masih digunakan.

Namun ada hal dikhawatirkan ketika rekaman kita hanya menjadi sebuah data yang kemudian dimodifikasi sehingga tak lagi memberikan royalti pada si aktor.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO