The Penguin: Mafia Sosiopat dengan Gumpalan Prostetik
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sudah banyak banget konsep acara Batman tanpa Batman, mulai dari Suicide Squad, Birds of Prey hingga Joker yang kikuk. Bahkan di suatu tempat, ada yang lagi garap acara tentang pelayan Batman.
Sekarang waktunya The Penguin yang terkait langsung dengan film The Batman garapan Matt Reeves. Batman muda, sedikit emo dan terluka yang punya gambaran solid.
The Penguin berlatar persis setelah The Batman yang menyisakan kejahatan Riddler membanjiri Kota Gotham, menewaskan ribuan orang. Oz memanfaatkan kekacauan buat mengambil alih dunia kriminal bawah tanah.
Baca juga: Ini Film Batman yang Paling Dibenci Orangtua |
Dia harus membunuh pewaris gembong mafia, Alberto Falcone. Setelah itu, dia melawan rival Maronis, yang dipimpin oleh Salvatore Maroni dan Nadia Maroni.
Tapi kedatangan saudara perempuan Alberto, Sofia Falcone, mempersulit Oz buat naik ke tampuk kekuasaan. Sofia gak pernah disangka ternyata sosok hebat, yang menghadirkan emosi dan humor gelap, sebagai seorang wanita yang baru saja menghabiskan 10 tahun di Arkham Asylum karena membunuh beberapa pekerja seks.
Oz gak takut buat mengadu domba dua keluarga kriminal terkuat di Gotham, jika itu membantunya mencapai puncak dunia mafia.
Penguin a.k.a Oswald Cobblepot alias Oz, diperankan oleh Colin Farrell yang mengubur wajahnya dengan lateks. Dia hampir gak dikenali di balik semua riasan prostetiknya.
Pria berwajah seram yang berjalan dengan bantuan penyangga di kaki kanannya itu punya sifat yang mudah marah. Farrell menggambarkan dengan jelas seorang pria yang lelah diperlakukan kayak samsak tinju, sebagai mafia kelas cetek yang ambisinya lebih besar daripada fisiknya.
Oz yang suka banget sama kekerasan, justru terasa kayak sosok manja dan impulsif. Dua kombinasi sifat yang menempatkannya dalam bahaya berulang kali, meskipun dia pintar banget ngomong buat keluar dari situasi itu.
Bagi sebagian orang, gaya Oz yang dramatis, aksennya yang sangat kental, dengan setelan jas yang khas emang terlihat kayak berlebihan. Tapi gambaran itu memang berada di tengah-tengah imajinasi penonton yang sering terpapar konten-konten mafia sosiopat di televisi.
The Penguin menghadirkan sensasi yang menarik dan memuaskan dengan segala kebrutalan. Tapi yang paling menarik adalah, jika serial kayak Gotham menawarkan banyak hal tentang Batman, The Penguin itu ngasih ruang yang begitu luas, bahkan kayak membangun dunia sendiri.
The Penguin terasa apa adanya, gak terlalu aneh kayak genre superhero di televisi sebelah. Serial ini emang bukan painkiller, tapi dosisnya lumayan mengobati gejalanya.
Masalahnya, serial ini gak bisa berbuat banyak dengan Oz sebagai protagonis. Kamu pasti sudah tahu nasib Oz yang emang pada dasarnya sudah ditentukan sebelumnya. Oz ditakdirkan buat mencapai mimpinya jadi bos kriminal tingkat tinggi.
Itulah sebabnya serial ini punya keputusan penting buat menaruh begitu banyak perhatian pada karakter lain di sekitar Oz.
Genre | Crime drama; Gangster; Superhero |
Runtime | 1 hr |
Release Date | 19 September 2024 |
Production Co. | Dana Robin; Nick Towne; Corina Maritescu; Claudine Farrell |
Cinematography | Darran Tiernan; Jonathan Freeman |
Writer | Characters; by Bill Finger with Bob Kane |
Cast | Colin Farrell - Oz Cobb Cristin Milioti - Sofia Falcone Rhenzy Feliz - Victor Aguilar Theo Rossi - Dr. Julian Rush Michael Kelly - Johnny Vitti David H. Holmes - Nick Fuchs Myles Humphus - Dom Gigante Carmen Ejogo - Eve Karlo Shohreh Aghdashloo - Nadia Maroni Deirdre O'Connell - Francis Cobb Clancy Brown - Salvatore Maroni Michael Zegen - Alberto Falcone Tess Soltau - Tina Falcone |