All We Imagine as Light: Cahaya dari Mumbai yang Dicekal India

Asep Syaifullah
|
detikPop

EDITORIAL RATING

4/5

AUDIENCE RATING

-
Cuplikan adegan dalam film All We Imagine is Light.

Sinopsis:

Mumbai menjadi kota yang dituju banyak orang untuk menggapai mimpinya. Di antara berjuta-juta orang, ada Prabha (Kani Kusruti) seorang wanita paruh baya yang bekerja sebagai suster di rumah sakit lokal di sana.

Ia tinggal bersama juniornya di rumah sakit, Anu (Divya Prabha), remaja yang berusaha mengejar cintanya dan lari dari perjodohan yang diatur keluarganya.

Kehidupan mereka menggambarkan masyarakat kelas menengah di sana, naik angkutan umum, makan seadanya dan berbagi ranjang bersama.

Keduanya pun sama-sama punya hasrat dan mimpi yang sama yakni bisa memilih dan hidup dengan orang yang dicintainya. Bedanya Prabha sudah menikah dengan pria yang dijodohkan keluarganya dan meninggalkannya hanya beberapa hari setelah mereka menikah untuk mengadu nasib di luar negeri, sementara Anu masih memperjuangkan cinta beda agama nya tersebut.

Review:

All We Imagine as Light sering kali dibumbui dengan cuplikan kehidupan nyata yang mirip dokumenter dari jalanan kota dan pemandangan dari transportasi umum.

Sebagian besar drama yang dihadirkan pada malam-malam hujan. Keramaian-keramaian dan lalu lintas yang konstan memberikan dengungan latar belakang pada lampu-lampu Mumbai yang berkilauan.

Cuplikan adegan dalam film All We Imagine is Light.Cuplikan adegan dalam film All We Imagine is Light. Foto: Dok. Ist

Lebih seperti trik sulap daripada suasana yang dibuat dengan hati-hati, All We Imagine as Light terkadang terasa seperti film Studio Ghibli yang sangat realistis dengan latar kehidupan urban di India yang berlatar di masa kini dengan pasar, kereta yang melaju kencang, dan gedung pencakar langit yang licin karena hujan.

Sekali lagi, semuanya tentang kontras ini. Latarnya intens, tetapi All We Imagine as Light juga merupakan film yang sangat lembut dan penuh drama.

Meskipun mereka tidak sependapat tentang pekerjaan, uang, dan seksualitas, Prabha dan Anu mengembangkan ikatan persaudaraan yang kuat.

Status mereka sebagai wanita kelas pekerja bukanlah hal yang mudah, dan apa yang kita saksikan adalah ikatan yang sangat alami terbentuk antara dua orang dalam situasi yang sama yang perlu saling mengandalkan dan menghormati.

Namun, latarnya bergeser dari Mumbai yang membosankan dan menuju desa pesisir saat pasangan itu membantu teman mereka Parvati (Chhaya Kadam) pindah rumah.

Parvati yang berpuluh-puluh tahun tinggal di sana terusir hanya karena gagal menunjukkan identitas bahwa ia memang warga dan pemilik sebuah kamar di gedung kosong.

Cuplikan adegan dalam film All We Imagine is Light.Cuplikan adegan dalam film All We Imagine is Light. Foto: Dok. Ist

Suasana kota yang kasar dan intim pun bergeser menjadi sesuatu yang lebih ajaib di sini dalam perubahan yang sangat cekatan pada babak terakhir - menyebabkan ketegangan kolektif di antara penonton.

Hal ini membuat membuat mereka melenggang ke beberapa festival film internasional bahkan mendapatkan penghargaan di Cannes. Sayangnya penilaian berbeda justru diberikan pemerintah India.

Cuplikan adegan dalam film All We Imagine is Light.Cuplikan adegan dalam film All We Imagine is Light. Foto: Dok. Ist

Mereka mengalami nasib serupa seperti RRR, tak dimasukan dalam daftar film yang diajukan untuk Oscar. Padahal Payal Kapadia sudah meraup banyak penghargaan lewat film tersebut dan jadi sutradara wanita India pertama yang mendapatkan Grand Prize di Cannes.

Genredrama
Runtime115 minute
Release Date21 September
Production Co.

Petit Chaos

Chalk & Cheese Films

BALDR Film

Pulpa Films

DirectorPayal Kapadia
WriterPayal Kapadia
Cast

Kani Kusruti as Prabha

Divya Prabha as Anu

Chhaya Kadam as Parvati

Hridhu Haroon as Shiaz


TAGS


MOVIE LAINNYA

SHOW MORE