All We Imagine as Light: Cahaya dari Mumbai yang Dicekal India
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sinopsis:
Mumbai menjadi kota yang dituju banyak orang untuk menggapai mimpinya. Di antara berjuta-juta orang, ada Prabha (Kani Kusruti) seorang wanita paruh baya yang bekerja sebagai suster di rumah sakit lokal di sana.
Ia tinggal bersama juniornya di rumah sakit, Anu (Divya Prabha), remaja yang berusaha mengejar cintanya dan lari dari perjodohan yang diatur keluarganya.
Kehidupan mereka menggambarkan masyarakat kelas menengah di sana, naik angkutan umum, makan seadanya dan berbagi ranjang bersama.
Baca juga: Panggil Aku Emilia Perez |
Keduanya pun sama-sama punya hasrat dan mimpi yang sama yakni bisa memilih dan hidup dengan orang yang dicintainya. Bedanya Prabha sudah menikah dengan pria yang dijodohkan keluarganya dan meninggalkannya hanya beberapa hari setelah mereka menikah untuk mengadu nasib di luar negeri, sementara Anu masih memperjuangkan cinta beda agama nya tersebut.
Review:
All We Imagine as Light sering kali dibumbui dengan cuplikan kehidupan nyata yang mirip dokumenter dari jalanan kota dan pemandangan dari transportasi umum.
Sebagian besar drama yang dihadirkan pada malam-malam hujan. Keramaian-keramaian dan lalu lintas yang konstan memberikan dengungan latar belakang pada lampu-lampu Mumbai yang berkilauan.
![]() |
Lebih seperti trik sulap daripada suasana yang dibuat dengan hati-hati, All We Imagine as Light terkadang terasa seperti film Studio Ghibli yang sangat realistis dengan latar kehidupan urban di India yang berlatar di masa kini dengan pasar, kereta yang melaju kencang, dan gedung pencakar langit yang licin karena hujan.
Sekali lagi, semuanya tentang kontras ini. Latarnya intens, tetapi All We Imagine as Light juga merupakan film yang sangat lembut dan penuh drama.
Meskipun mereka tidak sependapat tentang pekerjaan, uang, dan seksualitas, Prabha dan Anu mengembangkan ikatan persaudaraan yang kuat.
Status mereka sebagai wanita kelas pekerja bukanlah hal yang mudah, dan apa yang kita saksikan adalah ikatan yang sangat alami terbentuk antara dua orang dalam situasi yang sama yang perlu saling mengandalkan dan menghormati.
Namun, latarnya bergeser dari Mumbai yang membosankan dan menuju desa pesisir saat pasangan itu membantu teman mereka Parvati (Chhaya Kadam) pindah rumah.
Parvati yang berpuluh-puluh tahun tinggal di sana terusir hanya karena gagal menunjukkan identitas bahwa ia memang warga dan pemilik sebuah kamar di gedung kosong.
![]() |
Suasana kota yang kasar dan intim pun bergeser menjadi sesuatu yang lebih ajaib di sini dalam perubahan yang sangat cekatan pada babak terakhir - menyebabkan ketegangan kolektif di antara penonton.
Hal ini membuat membuat mereka melenggang ke beberapa festival film internasional bahkan mendapatkan penghargaan di Cannes. Sayangnya penilaian berbeda justru diberikan pemerintah India.
![]() |
Mereka mengalami nasib serupa seperti RRR, tak dimasukan dalam daftar film yang diajukan untuk Oscar. Padahal Payal Kapadia sudah meraup banyak penghargaan lewat film tersebut dan jadi sutradara wanita India pertama yang mendapatkan Grand Prize di Cannes.
Genre | drama |
Runtime | 115 minute |
Release Date | 21 September |
Production Co. | Petit Chaos Chalk & Cheese Films BALDR Film Pulpa Films |
Director | Payal Kapadia |
Writer | Payal Kapadia |
Cast | Kani Kusruti as Prabha Divya Prabha as Anu Chhaya Kadam as Parvati Hridhu Haroon as Shiaz |