10 Film Olahraga Terbaik Sepanjang Masa yang Wajib Ditonton

Lewat alur cerita yang penuh emosi, penonton biasanya akan diajak untuk merasakan ketegangan, kegembiraan, dan drama yang terjadi.
Rekomendasi Film Olahraga Terbaik
Daftar film olahraga ini menampilkan film bernaskah dari tahun 1942 hingga 2024 (bukan termasuk film dokumenter).
Dengan mencakup 18 cabang olahraga, mulai dari sepak bola, bisbol, judo, rugbi, lompat ski, dan masih banyak lagi (balap mobil, penerbangan, jelajah gua (caving), dan lempar anak panah (dart).
Dikutip dari laman Forbes (3/09/2024), berikut adalah judul film olahraga terbaik di dunia versi Forbes:
1. Rocky (1976)
![]() |
Film ini ditulis oleh dan dibintangi oleh Sylvester Stallone. Karyanya pada film Rocky menjadikannya aktor ketiga, yang dinominasikan untuk Oscar kategori Skenario Orisinal Terbaik dan Aktor Terbaik di tahun yang sama.
Rocky memenangkan 2 Oscar untuk kategori penyutradaraan John G. Avildsen dan Film Terbaik.
Mengisahkan seorang petinju kelas bawah dari Philadelphia dan kebangkitannya yang tidak terduga menjadi juara kelas dunia. Film ini juga sering dianggap mempopulerkan film olahraga tema "dari miskin menjadi kaya" di Amerika.
2. A League Of Their Own (1992)
![]() |
Film A League Of Their Own diangkat dari kisah nyata All-American Girls League saat Perang Dunia II. Ketika persediaan atlet muda Amerika menipis selama Perang Dunia II, liga bisbol profesional khusus wanita muncul.
A League Of Their Own disutradarai oleh Penny Marshall dan dibintangi oleh Geena Davis, Tom Hanks , Madonna, Lori Petty, Rosie O'Donnell, Jon Lovitz, Garry Marshall, dan Bill Pullman.
Pada tahun 2012, film ini dipilih untuk dilestarikan dalam National Film Registry. A League Of Their Own juga masih menjadi film bisbol terlaris sepanjang masa, yang mengalahkan film biografi Jackie Robinson.
3. Bend It Like Beckham (2002)
Bend It Like Beckham merupakan film olahraga komedi romansa keluarga yang disutradarai oleh Gurinder Chadha.
Film ini dibintangi oleh Parminder Nagra, Keira Knightley, dan Jonathan Rhys Meyers. Mengisahkan tentang anak perempuan, bernama Jess Bhamra (Parminder Nagra) dan mimpinya untuk menjadi seorang pemain sepak bola.
Sebelum film ini dibuat, Nagra dan Knightley pun harus menyelesaikan latihan sepak bola terlebih dahulu selama 3 bulan.
Bend It Like Beckham pernah menerima penghargaan The ESPY Awards kategori "Film Olahraga Terbaik" dan Penghargaan Media GLAAD untuk "Outstanding Film".
4. Bull Durham (1988)
Film ini disutradarai oleh Ron Shelton dari White Men Can't Jump. Dibintangi oleh Kevin Costner, Susan Sarandon dan Tim Robbins.
Menceritakan tentang sebuah tim baseball liga kecil Bulls yang mempunyai satu pemain yang populer di masanya.
Bull Durham juga sering disebut sebagai film baseball terbaik di dunia. Bull Durham dinobatkan sebagai Film Olahraga Terbaik nomor 1 sepanjang masa di Sports Illustrated pada tahun 2003.
Selain itu, film ini membuat Shelton masuk nominasi Oscar untuk kategori Skenario Orisinal Terbaik.
5. Raging Bull (1980)
Raging Bull menceritakan tentang kehidupan juara tinju kelas menengah Jake LaMotta dan didasarkan pada memoarnya Raging Bull: My Story.
Kehidupan LaMotta mengalami banyak gejolak baik di dalam dan di luar ring tinju. Film ini juga menyoroti perjuangannya melawan kemarahan, kecemburuan, dan kekerasan yang menghancurkan hubungan pribadinya.
Film ini dibintangi oleh Robert De Niro, Joe Pesci, Nicholas Colasanto, dan Cathy Moriarty. Raging Bull dinominasikan untuk 8 Oscar.
6. I, Tonya (2017)
![]() |
I, Tonya dibintangi oleh Margot Robbie, Sebastian Stan, Allison Janney, Paul Walter Hauser, dan Bobby Cannavale.
Film ini bukanlah film olahraga, karena menghadirkan humor, tragedi, resonansi emosional, dan pandangan tak terduga mengenai kedudukan kelas dalam olahraga kompetitif. I, Tonya mengajak penonton untuk menyelami kehidupan sulit atlet olimpiade seluncur indah yang kontroversial.
Film ini juga membuat Robbie masuk nominasi Academy Award pertamanya. Janney memenangkan Oscar, Golden Globe, SAG dan BAFTA kategori "Aktris Pendukung Terbaik".
7. The Wrestler (2008)
Film ini disutradarai oleh Darren Aronofsky dan dibintangi oleh Mickey Rourke. The Wrestler mengisahkan kehidupan Randy "The Ram" Robinson, seorang pegulat profesional yang berada di penghujung kariernya.
Setelah mengalami serangan jantung, dirinya mencoba untuk menemukan kembali makna hidup di luar dunia gulat. Namun, berjuang dengan kesepian dan hubungan yang rusak, terutama dengan
8. Million Dollar Baby (2004)
Film ini disutradarai, diproduksi bersama, diberi musik, dan dibintangi oleh Clint Eastwood. Eastwood berperan sebagai tokoh utama bersama Hilary Swank dan Morgan Freeman.
Million Dollar Baby mengisahkan tentang Maggie Fitzgerald (Hilary Swank), seorang pelayan restoran yang memiliki impian besar menjadi petinju profesional.
Film olahraga ini mengeksplorasi tema perjuangan, pengorbanan, dan keputusasaan, dengan akhir yang emosional. Million Dollar Baby juga memenangkan 4 Oscar, termasuk untuk kategori "Film Terbaik".
9. Offside (2006)
Film Iran ini disutradarai oleh Jafar Panahi. Di film ini, Panahi seolah menggabungkan humor dan kritik sosial untuk menyoroti isu diskriminasi gender di Iran.
Offside mengisahkan sekelompok gadis yang mencoba menyelinap ke pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Iran. Kala itu, undang-undang melarang wanita berada di stadion sepak bola, sehingga membuat para gadis mencoba menyelinap melewati penjaga agar bisa menonton pertandingan penting tim nasional Iran.
Film satir komedi olahraga ini juga memenangkan Silver Bear di Festival Film Internasional Berlin, dan masuk dalam Festival Film Internasional New York dan Toronto.
10. Chariots of Fire (1981)
Film ini dibintangi oleh Ben Cross dan Ian Charleson. Chariots of Fire mengikuti kisah seorang pelari Yahudi dan seorang pelari Kristen Skotlandia, ketika mereka mewakili Inggris dalam Olimpiade 1924 di Paris.
Film yang disutradarai Hugh Hudson juga mendapat pujian dari seluruh dunia. Film ini dinominasikan untuk 7 Oscar, dan memenangkan 4 penghargaan.
Sejak saat itu, British Film Institute menempatkan film ini di antara 100 Film Inggris Terbaik. Meskipun film ini didasarkan pada Olimpiade 1924, Chariots of Fire tidak akurat secara historis dan tidak dimaksudkan seperti itu.
(khq/fds)