Asmara Abigail Gabung Jadi Juri di Locarno Film Festival 2025

Desi Puspasari
|
detikPop
Asmara Abigail
Asmara Abigail menjadi juri di Locarno Film Festival 2025. Foto: Martina Bertacchi
Jakarta - Aktris Asmara Abigail terpilih menjadi juri di Locarno Film Festival ke-78. Asmara bakal menjadi juri bareng sineas ternama dunia.

Asmara Abigail Sumiskum bergabung dalam jajaran juri untuk kategori Concorso Cineasti del Presente. Locarno Film Festival ke-78 akan digelar pada 6-16 Agustus 2025 di Swiss.

Dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Rabu (16/7/2025) Asmara Abigail akan bersanding menjadi juri bersama La Frances Hui (Direktur Departemen Film, Museum of Modern Art - MoMA, New York) dan Kani Kusruti (Aktris All we Imagine as Light).

Locarno Film Festival adalah salah satu festival film tertua dan bergengsi di Eropa. Terpilihnya nama Asmara Abigai sebagai juri di Locarno Film Festival menambah nama sineas Indonesia terlibat dalam festival-festival prestisius di dunia.

Ada nama Yulia Evina Bhara yang diumumkan terpilih sebagai juri kategori Semaine de la Critique-Festival Film Cannes 2025, sekaligus juri Emmy Awards tahun ini. Ada juga Kamila Andini, sineas kenamaan Indonesia, dipercaya menjadi voter dalam Oscar 2025 (The 97th Academy Awards) setelah diundang menjadi anggota The Academy of Motion Picture Arts and Sciences.

Munculnya nama Asmara Abigail menjadi bagian dari langkah kolektif pelaku seni Indonesia duduk di ruang-ruang pengambil keputusan di dunia perfilman.

Jejak Karier Asmara Abigail

Aktris kelahiran 3 April 1992 itu debut lewat film Setan Jawa (2016). Setan Jawa adalah film bisu eksperimental yang sudah diputar di berbagai panggung dunia dengan iringan musik live.

Nama Asmara Abigail semakin dikenal lewat perannya di Pengabdi Setan dan Perempuan Tanah Jahanam yang mendapat perhatian internasional.

Perjalanan festivalnya berlanjut lewat Hiruk Pikuk si Alkisah, yang menang Special Jury Prize di Locarno, dan Stone Turtle yang membawanya masuk dalam nominasi Aktris Terbaik Locarno 2022. Ia juga bermain dalam Crossroads: One Two Jaga (Udine Far East Film Festival 2018), drama kriminal Malaysia-Indonesia yang tayang di Far East Film Festival.

Asmara Abigail masuk dalam 3 nominasi Piala Citra dan kini telah membintangi lebih
dari 30 film, termasuk Mudik (International Film Festival and Awards Macao 2019), Yuni (Pemenang Platform Prize - Toronto International Film Festival 2021), Till Death Do Us Part (Rotterdam Film Festival 2025).

Asmara juga aktif memperluas pengalamannya di dunia film lewat berbagai kegiatan di luar akting. Ia pernah dipercaya menjadi juri di Jakarta Film Week, Alternativa Film Festival, dan ReelOzInd! yang menampilkan karya lokal, regional, serta
isu-isu sosial.

Tahun ini, ia juga terpilih sebagai juri dalam Short Movie Competition: Road to Jakarta World Cinema 2025. Pada 2023, Asmara terpilih mengikuti program Berlinale Talents di Berlin dan mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari para mentor dan pelaku industri film dari berbagai negara.

Keterlibatan Asmara di Locarno semakin bermakna karena hadir beriringan dengan langkah besar dua perempuan Indonesia lainnya yang juga menorehkan jejak di
panggung film internasional.

Yulia Evina Bhara, produser yang pernah membawanya ke Locarno lewat The Science of Fictions (2019), kini dipercaya menjadi juri Semaine de la Critique - Festival Film Cannes 2025 dan juri Emmy Awards tahun ini. Ia juga dikenal sebagai pendiri KawanKawan Media, dan pernah meraih Grand Prix Critics' Week Cannes 2023 lewat film Tiger Stripes (2023).

Selain Asmara dan Yulia Evina Bhara, ada Kamila Andini, sutradara perempuan berpengaruh yang baru saja diumumkan sebagai anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences 2025, menjadikannya sineas perempuan Indonesia pertama yang memiliki hak suara di Oscar. Kamila sebelumnya memenangkan Platform Prize di Toronto International Film Festival lewat Yuni (2021), dan juga dikenal lewat karya karyanya seperti The Seen and Unseen (2017), Before, Now & Then (2022), serta The Mirror Never Lies (2011) yang meraih berbagai penghargaan internasional.

Locarno Film Festival

Locarno Film Festival pertama digelar pada 23 Agustus 1946. Locarno menjadi festival film independen yang membantu membentuk karier sutradara kelas dunia dan memperkenalkan tren baru di perfilman. Festival ini menjadi titik tolak karier internasional banyak penggiat film serta menjadi rumah buat karya-karya yang menyuarakan perspektif unik dari berbagai penjuru dunia.

Nama Indonesia bukan pertama kali muncul, beberapa judul film yang dibintangi oleh Asmara Abigail juga pernah eksis di panggung Locarno. Ada The Science of Fictions (2019) dan Stone Turtle (2022), dua film yang dibintangi oleh Asmara Abigail. Kini, Asmara hadir di Locarno dengan peran berbeda, yaitu sebagai juri kompetisi internasional mewakili Indonesia.

Locarno Film Festival ke-78 akan memberikan penghargaan Leopard of Honour untuk Alexander Payne dan Lifetime Achievement Award kepada Lucy Liu.


(pus/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO