Unsur Musikal Joker: Folie a Deux: Arthur Sulit Ngomong Jadi Nyanyi

Dalam wawancaranya bersama Variety, pria berusia 53 tahun itu pun memberikan gambaran sederhana terkait apa yang akan disaksikan oleh para penonton kelak.
"Kebanyakan musik di dalam film itu benar-benar tentang dialog. Di sini Arthur (Joaquin Phoenix) yang tak bisa berkata-kata tentang apa yang ingin diungkapkannya, jadi ia lebih memilih menyanyikannya saja," ungkapnya.
Kesan musikal yang dihadirkan dalam film ini pun tak mau jadi salah kaprah.
"Saya hanya tidak ingin orang berpikir bahwa ini seperti In the Heights (2021), di mana wanita di toko bodega mulai bernyanyi dan mereka membawanya ke jalan, dan polisi menari," katanya menggambarkan secuil adegan di film yang dibintangi Melissa Barrera itu.
"Aku bukannya mengejek atau gak menghormati film tersebut, karena saya juga menyukai 'In the Heights.'"
![]() |
Joker: Folie à Deux mengambil waktu dua tahun setelah film pertama, yang berakhir dengan Arthur menembak mati pembawa acara favoritnya, Carson (Robert De Niro) di siaran langsung televisi sambil menyamar sebagai Joker dan memicu kerusuhan di seluruh kota dalam prosesnya.
Kini, Arthur dikurung di bangsal rumah sakit jiwa dan menghadapi hukuman mati. Namun setelah bertemu dengan sesama pasien, Harleen "Lee" Quinzel (Lady Gaga), yang terobsesi dengannya - atau, lebih tepatnya, alter egonya, Joker - Arthur membuang pengobatannya dan berdansa dalam dunia fantasinya.
Saat ikatan mereka semakin erat, Arthur dan Lee menyanyikan lagu-lagu seperti Get Happy, For Once in My Life dan That's Life yang menyampaikan emosi mereka yang berubah-ubah: Dia tertarik pada balada romantis; dia lebih suka musik tentang kekuasaan.
Jelas, mereka menginginkan hal yang berbeda dari suatu hubungan. Terlepas dari semua nyanyian dan tariannya, Todd Phillips berjuang dengan gagasan untuk memberi label Joker: Folie à Deux sebagai musikal.
Di luar gagasan untuk membayangkan kembali Joker sebagai antihero yang bernyanyi dan berdansa, ada inspirasi lain yang dibawa Joaquin Phoenix dalam membentuk Joker: Folie à Deux.
Dalam pembicaraan awal mereka, aktor tersebut juga mengangkat prospek untuk memasangkan Arthur dengan sosok wanita, yang bisa berperan sebagai rekan dansa dalam sejenis tango psikotik.
Hal ini membawa mereka ke Harley Quinn, penjahat super yang pertama kali diperkenalkan dalam serial animasi Batman pada 1990-an dan kemudian dihidupkan oleh Margot Robbie dalam film seperti Suicide Squad dan Birds of Prey. Tapi dalam versi Lady Gaga, Harley ini mungkin manipulatif dan amoral, tapi dia juga lebih membumi.
(ass/nu2)