Brian Cox Kritik Deadpool 3 Bikin Hollywood Jatuh ke Jurang

Hal ini diutarakannya dalam acara Edinburgh International Film Festival pada akhir pekan lalu. Cox menyebutkan jika ada dampak buruk dari hal tersebut yang berimbas ke Hollywood.
"Apa yang terjadi adalah televisi kini melakukan apa yang bioskop dulu lakukan. Aku rasa bioskop atau sinema sedang dalam kondisi buruk. Saya pikir itu kehilangan tempatnya karena, sebagian, elemen megah antara Marvel, DC, dan semua itu. Dan menurut saya, hal ini mulai meledak. Anda seperti kehilangan alur cerita," paparnya dilansir dari The Hollywood Reporter.
Bintang X2: X-Men United (2003) itu pun mencontohkan fenomena itu lewat film Deadpool & Wolverine yang menurutnya menghasilkan banyak uang dan membuat banyak orang bahagia tapi membuat industri justru makin melemah setelahnya.
"Ini hanya menjadi sebuah pesta bagi aktor tertentu untuk melakukan hal ini. Ketika Anda tahu bahwa Hugh Jackman dapat berbuat lebih banyak, Ryan Reynolds... tetapi itu karena mereka menempuh jalan itu dan itu adalah box office. Mereka menghasilkan banyak uang. Anda tidak dapat memaksanya (tampil lebih baik)."
Dia juga sepenuhnya mengakui bahwa dia pernah terlibat proyek semacam itu di masa lalu, bahkan bercanda bahwa dia sering lupa bahwa karakternya, Stryker, adalah orang yang menciptakan Wolverine.
"Deadpool bertemu dengan pria... Wolverine, yang aku ciptakan, tapi aku lupa," godanya.
"Sebenarnya, ketika film-film itu diputar, selalu ada bagian dari diri saya (sebagai Stryker) terlibat di sana dan mereka tidak pernah membayar saya uang," keluhnya.
Pernyataan Cox muncul setelah Deadpool & Wolverine baru-baru ini mencopot Joker dari jabatannya sebagai film dengan rating R terlaris sepanjang masa, menghasilkan $1,086 miliar atau sekitar Rp 16,9 triliun di box office seluruh dunia. Sementara itu Shawn Levy pun menyebut reaksi setelah memecahkan rekor terhadap film tersebut benar-benar menguatkan mereka di tengah perbincangan terus-menerus tentang superhero fatigue di kalangan fans.
"Mereka menginginkan sesuatu yang tidak terduga dan baru, dan saya merasa kami benar-benar mengabdikan diri untuk mewujudkannya. Jadi cara hal ini diterima, dan terutama skor penontonnya, inilah yang saya upayakan. Saya bekerja untuk kepuasan penonton," pungkasnya.
(ass/dar)