.webp)
Steven Spielberg Sebut Tak Ada yang Mau Tonton Film Pertamanya
Hal ini terungkap lewat cerita aktris Goldie Hawn yang menjadi bintang tamu rahasia untuk Steven Spileberg di ajang Tribeca Film Festival 2024 pada Sabtu (15/6).
Dalam klip tersebut, Hawn memuji sutradara berusia 77 tahun itu sebagai 'berkah luar biasa' dalam hidupnya, yang melihat sesuatu dalam dirinya 'yang tidak dilakukan oleh siapa pun'.
Dia menambahkan bahwa karakternya dalam Sugarland, Lou Jean Poplin, adalah karakter favoritnya yang pernah dia perankan.
"Kami sebenarnya seperti anak-anak, saat membuat film, dan kami berusia awal 20-an. Saya tidak bisa mengatakan kepada Anda betapa suatu berkahnya, tidak hanya bisa bekerja dengan Steven di film teater pertamanya, tapi juga mengenalnya selama bertahun-tahun mengagumi dia, mencintai dia. Saya kagum bahwa pemuda yang bekerja dengan saya bertahun-tahun yang lalu ini telah membuat film yang akan terus berlanjut dan hidup selamanya," ungkapnya.
Steven Spielberg pun cukup tersentuh dengan pesan manis rekan kerjanya itu. Ia juga mengingat jelas Goldie adalah pembawa tawa di kala syuting di mana setiap ia tertawa semua menjadi bahagia dan ikut tertawa dengannya.
The Sugarland Express sendiri merupakan film layar lebar perdana Steven Spielberg yang dirilis pada 1974. Kala itu masih berusia 26 tahun dan jatuh cinta pada Goldie yang memiliki jiwa Lou Jean.
Ia ingat benar bagaimana seluruh aktris yang ditawari olehnya untuk peran tersebut menolaknya hanya Goldie Hawn yang mengiyakan ajakannya yang dalam film debutnya.
Namun sayangnya, film itu tak meraup sukses. Hal berbeda justru terjadi di Tribeca Festival saat ini. Banyak orang berbondong-bondong mengantre agar bisa menyaksikannya.
"Tidak ada seorang pun yang melihatnya," kata Spielberg kepada penonton.
Baca juga: Alasan Steven Spielberg Tolak Harry Potter |
"Saya kira mereka menariknya dari bioskop setelah dua minggu. Jadi, Anda adalah penonton pertama yang pernah menonton 'The Sugarland Express' dalam 50 tahun!" lanjutnya.
Merefleksikan kegagalan film tersebut, Spielberg mengakui kesalahannya pada akhir yang suram, di mana Clovis yang diperankan Atherton disergap oleh polisi dan ditembak mati saat dia tiba untuk menemui putranya.
"Alasan mengapa film tersebut tidak menghasilkan uang di box office adalah karena orang-orang datang menonton film tersebut dan mengharapkan gambar Goldie Hawn, dan mereka berakhir dengan akhir seperti itu," kata Spielberg.
Kesalahan ini pun diperbaiki di Jaws yang dirilis setahun setelahnya dan menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa.
(ass/mau)
