Hollywood Rayakan Vonis Donald Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Dakwaan

Robert De Niro, salah satu aktor Hollywood, tidak menutupi rasa bahagianya setelah mengetahui mantan Presiden AS itu dinyatakan bersalah.
"Saya rasa keadilan baru saja ditampilkan. Itu menjadi satu dari keseluruhan yang terjadi, jadi saya ingin berhati-hati," katanya di red carpet film terbarunya seperti diberitakan Variety.
Ia menambahkan, "Ini negara saya, dan orang itu [Trump] ingin menghancurkannya. Dia gila," sambil menyatakan putusan pengadilan berpotensi memengaruhi Pemilu mendatang.
Stephen King juga turut mengomentari putusan tersebut dan mengaitkannya dengan pencalonan Donald Trump untuk Pemilu mendatang.
"Kandidat Presiden dari Partai Republik adalah penjahat yang sudah dinyatakan bersalah," cuit King di akun Twitter-nya.
Mark Hamill, yang dikenal sebagai Luke Skywalker dalam seri Star Wars, juga tidak ketinggalan memberikan komentar. Ia hanya menuliskan kata "Guilty" (bersalah) sebanyak 34 kali dalam cuitannya, merujuk pada jumlah dakwaan atas Donald Trump.
Aktor sekaligus penulis George Takei turut mengomentari jumlah dakwaan tersebut, termasuk jadwal pembacaan vonis atas Donald Trump.
"Trump akan divonis 11 Juli, 4 hari sebelum Konvensi Nasional Partai Republik," cuit Takei.
"Kita harus mulai membuat rujukan tentangnya sebagai 34 bukan 45," tulisnya dengan merujuk pada jumlah dakwaan, bukan presiden ke-45 AS.
Dalam persidangan, Donald Trump dinyatakan bersalah atas seluruh dakwaan dalam kasus uang tutup mulut dan ia bakal mengajukan banding.
Para juri menjawab "Ya" saat petugas keamanan menanyakan apakah mereka memutuskan Donald Trump bersalah atas 34 dakwaan.
Vonis ini sangat mengejutkan terutama karena terjadi dalam upaya Donald Trump untuk merebut kembali Gedung Putih dari Joe Biden. Pemilu AS akan digelar sekitar lima bulan lagi.
Pengusaha sekaligus politisi berusia 77 tahun ini tidak langsung bereaksi ketika vonis dibacakan. Dia hanya duduk diam dengan bahu yang menunduk.
Putusan sidang diambil beberapa pekan sebelum Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, momen saat Trump akan menerima nominasi resmi dari partai untuk menghadapi Presiden Partai Demokrat Joe Biden pada 5 November.
Keputusan tersebut juga memberikan ujian lain bagi para pemilih di AS mengenai kesediaan mereka untuk menerima perilaku Trump yang melanggar batas.
Keputusan ini juga membuat Donald Trump menjadi mantan Presiden Amerika Serikat (AS) pertama yang dihukum karena kejahatan berat.
(dar/pus)