.webp)
5 Film IMAX dengan Kualitas Terbaik
Film dengan format regular umumnya menggunakan film 35mm. Sedangkan IMAX menggunakan film yang ukurannya 2x lipat, yaitu 70mm.
Dari situlah dapat terlihat, bahwa dari sajian visual saja bisa terpaut jauh atas hasilnya. IMAX menyuguhkan kualitas visual yang lebih lebar, tajam, detail, dan bertekstur dari pada kamera sinema pada umumnya.
Namun kebanyakan film yang dishot menggunakan IMAX, tidak menggunakan kamera tersebut di seluruh shotnya. Sebagian film juga menggunakan kamera yang bukan dari produksi IMAX, melainkan kamera lain yang tersertifikasi IMAX.
Hal ini disebabkan karena biaya produksi menggunakan IMAX terhitung sangat mahal. Walaupun menggunakan kamera digital, beberapa proses dalam produksinya masih mengenakan cara kerja manual yang menghasilkan biaya dan waktu tambahan dibanding menggunakan kamera sinema reguler.
Tiger Child merupakan film pertama yang di shot menggunakan kamera IMAX yang rilis pada tahun 1970. Kini telah ada berbagai film yang menggunakan kamera IMAX dalam proses produksinya.
Berikut ini adalah beberapa film yang di shot dengan kamera IMAX yang memiliki standar kualitas yang tinggi:
1. Dune: Part Two
Setelah pencapaian visualnya yang luar biasa pada film pertamanya, Denis Villeneuve bersama sinematografernya Greig Fraser memutuskan untuk kembali menggunakan kamera IMAX dalam produksinya.
Sequel ini berhasil membuat takjub mata penonton lewat segala hal yang disajikan dalam visualnya. Shot demi shot seakan dirancang dalam sebuah lukisan yang cantik yang memanjakan mata penonton.
Hal ini membuat film ini berpotensi mendapat nominasi best cinematography dalam Oscar 2024 nantinya. Film ini sukses membawakan visual padang gurun yang mencekam serta membawa semangat heroik di tiap shotnya.
2. Oppenheimer
Christopher Nolan terbilang langganan dalam menggunakan kamera IMAX di setiap filmnya. Hampir setiap filmnya diproduksi menggunakan kamera IMAX seperti Dunkirk, Interstellar, Inception, Tenet dan lainnya.
Namun dari sepanjang perjalanan kalinya, Oppenheimer lah film pertamanya yang memenangkan penghargaan Oscar dalam kategori best cinematography.
Hal ini sah melihat dari apiknya visual yang disajikan di film ini. Penekanan dramatik terasa di tiap close up shotnya. Film ini berhasil menjadi film biopik dengan visual terbaik yang pernah ada.
3. The Lion King
Mengadaptasi dari animasi klasik Disney pada tahun 1994, film ini berhasil menyajikan visual yang sangat realistis.
Dengan format film di dunia yang isinya cuma hewan saja, film ini berhasil menciptakan animasi di setiap karakter hewan terlihat realistis. Bahkan disaat hewan pun berbicara bahasa manusia, hal itu tak terasa aneh karena visualnya seakan nyata.
IMAX disini berperan penting untuk menunjukkan detail tekstur dari tiap hewannya. Walaupun setiap karakter disini dibuat menggunakan vfx, hal itu tidak terasa berkat animasinya yang proper juga didukung dengan IMAX.
4. Top Gun Maverick
Mengikuti perspektif Maverick seorang pilot. Film ini berhasil memberikan visual yang cantik sekaligus menegangkan.
Shot-shot hebat tercipta di sebagian adegan yang dimana Maverick sedang mengendarai pesawatnya. Dramatisasi terjadi berkat visual yang mencekam dan detail.
Penggambaran ekspresi beserta langit dan kondisi disekitarnya terekam jelas berkat bantuan dari IMAX. Penonton akhirnya bisa merasakan ketegangan yang sama seperti karakter rasakan bila menonton di studio IMAX.
5. Avengers: Endgame
Beberapa film Marvel sebelum film pengakhir saga ini telah menggunakan IMAX namun. penggunaan IMAX begitu terasa dalam film ini.
Dengan banyaknya vfx yang digunakan demi memunculkan pertarungan yang dramatis dan juga heroik, IMAX berperan dalam menunjukan tekstur dari peperangan di film ini.
Vfx berpadu dengan baik bersama IMAX di film ini. Dengan menonton di layar IMAX, penonton dapat merasakan experience yang apik apalagi untuk menjadi film penutup dari saga MCU.
(mg1/tia)
