Familiar Touch: Menua, Mengingat, dan Belajar Melepaskan

Nugraha
|
detikPop

EDITORIAL RATING

4/5

AUDIENCE RATING

-
Familiar Touch

Sinopsis Familiar Touch

Biasanya film tentang orang tua di masa senja sering dibungkus dengan melodrama atau justru jadi bahan komedi ringan. Beda sama Familiar Touch yang datang dengan pendekatan yang intim banget.

Ini debut sutradara Sarah Friedland, yang langsung nunjukin ketajaman, di mana jarang banget dilakukan sutradara baru. Dia berani ngambil perspektif orang tua yang ingatannya mulai rapuh, tapi tetap menjaga rasa hormat penuh terhadap karakter utamanya.

Ceritanya itu sederhana banget, tapi nusuk. Ruth Goldman, seorang janda berusia 80-an, dikirim anaknya ke panti jompo. Cuma itu!

Review Familiar Touch

Ruth Goldman merasa dirinya lagi nunggu teman kencan. Dia menyiapkan banyak hal di rumahnya, mulai dari makanan sampai berdandan.

Cowoknya datang, keliatan lumayan oke dengan tampang yang jauh lebih muda. Dia punya kerjaan di bidang arsitektur. Mereka makan bareng diselingi obrolan canggung.

Suasana cepat berubah ketika si cowok mengajaknya jalan-jalan. Setibanya di sebuah gedung yang tampak dingin, tiba-tiba dia memanggilnya ibu.

Dari sini, kita dibawa ke kenyataan pahit. Ruth ternyata sedang diantar oleh anaknya sendiri, Steven, ke Bella Vista, sebuah fasilitas hidup berbantuan kelas atas alias panti jompo.

Ruth gak digambarkan sebagai orang linglung sepenuhnya. Dia sadar, dia masih merasa dirinya utuh, tapi lingkungannya, staf yang terlalu ramah justru terasa asing. Seketika bikin hidupnya seolah dipreteli.

Dari rumah penuh kenangan di pinggiran Los Angeles, dia dipindahkan ke dunia baru yang serba bersih tapi jauh dari kehangatan. Wajahnya dengan jelas memperlihatkan perasaan dikhianati.

Tapi yang ngena banget itu, Familiar Touch bukan cuma mengangkat soal demensia, tapi karena film ini seperti cermin. Kamu cepat atau lambat bisa ada di posisi Ruth, atau di posisi Steven. Entah jadi orang yang perlahan kehilangan ingatan, atau jadi orang yang harus rela melepas orang tercinta.

Penuaan sering kita anggap sebagai penurunan karena tubuh melemah, ingatan memudar, dunia makin sempit. Film ini ngajak kamu lihat dari sisi lain, bahwa menua adalah bagian gak terhindarkan dari hidup, proses manusiawi yang penuh paradoks.

Ruth mungkin lupa siapa dirinya di atas kertas, tapi ketika dia masak di dapur, nari dengan anaknya, atau sekadar merasakan hangatnya matahari di kolam, dia masih ada sepenuhnya. Ingatan boleh rapuh, tapi keberadaan itu nyata.

Film ini gak banyak pakai trik aneh untuk menggambarkan demensia. Gak pake editing yang bikin pusing, atau jumpscare yang aneh-aneh.

Gayanya naturalistik banget, sengaja pakai kamera yang dekat biar terasa intim. Yang keren juga atmosfer yang kontras saat kamera menyorot rumah Ruth yang hangat, penuh warna dan berantakan dengan kenangan. Sementara di panti jompo, framingnya kayak menjepit meski berbagai ruangan di sana tampak mewah tapi menjebak.

Kathleen Chalfant yang berperan sebagai Ruth luar biasa di sini. Bahasa tubuhnya, sorot matanya presisi banget karena kadang wajahnya tegang, lalu berubah drastis saat tiba-tiba rileks.

Friedland lebih memilih fokus ke Ruth sebagai manusia, gimana dia pura-pura tegar mencoba hidup di lingkungan baru. Tapi gak adil juga kalau gak bahas soal anaknya, Steven. Dia juga melepaskan ibunya bukan sekadar soal menitipkan orang tua.

Seolah benar ungkapan, kita gak pernah sepenuhnya memiliki orang yang kita cintai, kita hanya meminjam mereka sebentar dari kehidupan. Ketika waktunya tiba, tugas kita adalah melepaskan, bukan dengan dingin, tapi dengan kasih.

Familiar Touch bisa disaksikan di KlikFilm.

GenreDrama
Runtime1h 30m
Release Date20 Juni 2025
Production Co.Music Box Films
DirectorSarah Friedland
WriterSarah Friedland
Cast

Kathleen Chalfant sebagai Ruth Goldman

H. Jon Benjamin sebagai Steve

Rafael Hernandez sebagai Valet Parker

Carolyn Michelle sebagai Vanessa

Bernard Beck sebagai Walter

Jon Lopez sebagai Caregiver


TAGS


MOVIE LAINNYA

SHOW MORE