Anora: Balada Seorang Pelacur

Sinopsis Anora:

Anora karya Sean Baker menang Palme d'Or di Cannes. Ceritanya mengikuti seorang pekerja seks, Anora yang lebih suka menggunakan nama Ani.

Dia punya kelebihan berbahasa Rusia karena neneknya berasal dari negara itu. Di New York, Anora cuma tinggal bersama saudara perempuannya di sebuah rumah kecil yang bergetar saat kereta melintas.

Anora menawarkan kamu cerita Cinderella, dari kehidupan malam menjadi kaya raya. Dia menemukan pangeran tampan, Vanya yang merupakan putra dari oligarki Rusia.

Vanya mempekerjakan Anora buat jadi pacarnya selama satu minggu dengan imbalan USD 15 ribu. Sebuah kesepakatan bagus yang bikin Anora menghabiskan waktu bersama Vanya dan teman-temannya.

Dia memanjakan diri dalam kehidupan yang belum pernah dialami sebelumnya. Dalam hati Anora, gak ada yang lebih romantis daripada dapat bayaran buat jadi pacar.

Review Anora:

Selama satu minggu, Anora menjalani berbagai pesta bersama Vanya yang gak ada habisnya dimulai dari malam pergantian tahun. Cerita bahagia itu tergambar dengan detail gak cuma di layar, tapi juga dalam hati Anora.

Kenangan itu mulai membekas dalam benaknya. Dia lupa siapa dirinya, terlebih ketika Vanya mengaku mencintainya, bahkan bersikeras buat menikahinya.

Anora lupa, Vanya adalah anak orang terpandang yang silsilah keluarganya gampang banget dicari di Google, dia juga lupa Vanya berusia 21 tahun. Pria muda yang sulit berkomitmen, waktunya bahkan cuma dipakai buat pesta dan main video game.

Dengan duit gak ada limitnya, Vanya bebas melakukan apapun. Dia gak peduli siapa pun, perilakunya kekanak-kanakan. Vanya masih pakai mode klasik, dalam hatinya, dia benci banget sama orang tua yang terlalu sibuk dan mengekang hidupnya.

Di sebuah perjalanan spontan ke Las Vegas, Vanya akhirnya mendapatkan hati Anora yang rentan. Mereka menikah di sana, babak pertama berakhir.

Anora yang kini jadi istri seorang putra oligarki tajir, mendapatkan semua yang diimpikannya. Dia gak lagi butuh duit buat hidup, semua terjamin, bahkan akhirnya dia jatuh cinta.

Di sisi lain, kabar pernikahan itu sampai kepada orang tua Vanya di Rusia. Mereka mengirim tiga orang kepercayaan buat membatalkannya. Dari situ juga kedewasaan Vanya diuji.

Mikey Madison yang memerankan Anora memang patut diacungi jempol. Dia boleh dibilang cukup anyar di layar Hollywood. Peran kecilnya yang lumayan membekas saat muncul dalam film Quentin Tarantino, Once Upon a Time... in Hollywood.

Tapi di sini, Mikey Madison memberikan penampilan yang layak mendapat tepuk tangan. Kamu bakal dibuat hanyut dalam perasaan Anora, mempercayainya dan pada tahap apa pun dia gak menampilkan hati yang keras dan sinis.

Anora tahu di mana tempatnya, meski pun tersenyum, dia masih meyakinkan kamu buat mengerti isi hati sebenarnya.

Dia secara alami kayak tahu banget orang tua Vanya gak mungkin setuju dengan ide pernikahan itu. Tapi akta nikah itu gak bisa dibantah, dia berjuang semampunya, dia juga menjaga martabatnya sampai akhir.

Apa yang terjadi selanjutnya adalah ketidaksetiaan dari Vanya yang mengerikan. Intinya, Vanya gak lebih sombong dari pria lain yang datang ke kamar pribadi Anora. Bedanya cuma dia muda, ganteng, kaya banget dan mau menikahinya.

Sean Baker, sang sutradara memang punya obsesi mengangkat cerita tentang pelacur. Dia mengeksploitasi kehidupan itu, terutama dalam Anora yang punya cerita lugas dan berotot.