Officer Black Belt: Serunya Melihat Kim Woo-bin Berantem

Sinopsis:

Lee Jung-do harusnya bisa menjadi lebih dari sekedar kurir makanan untuk restoran bapaknya (Lee Hae-young). Ia punya sabuk hitam tidak hanya untuk taekwondo dan kendo tapi juga judo.

Dalam pembukaannya, ia bisa mengalahkan lawan-lawannya dengan mudah. Yang spesial dari Jung-do bukanlah kemampuannya bertanding. Tapi sikapnya yang baik. Ia menghormati lawan-lawannya. Yang artinya ia mempunyai kompas moral yang baik.

Suatu hari, ia menyaksikan seorang polisi (Park Ji-yeol) diserang oleh seseorang. Tanpa menunggu, Jung-do langsung membantu si polisi untuk melumpuhkan si penyerang. Karena ini, polisi senior bernama Kim Sun-min (Kim Sung-kyun) memintanya untuk menjadi "martial arts officer".

Tugasnya adalah menghadapi penjahat-penjahat yang agresif. Jung-do langsung menerima pekerjaan ini. Ia bahkan rela meluangkan waktu hari-harinya yang ia gunakan untuk main game bersama teman-temannya untuk mengerjakan tugas mulia ini.

Awal mula Jung-do mengerjakan tugas barunya ini, penulis dan sutradara Jason Kim menggambarkan kesenangan karakter utamanya menghajar penjahat. Yang ia lakukan sekarang tak ada bedanya dengan yang ia lakukan bersama teman-temannya. Bedanya sekarang ia menghajar orang betulan.

Tentu saja hal ini membuat hubungannya dengan si bos berjalan dengan baik. Sampai seorang narapidana pedofil (Lee Hyun-geol) keluar dari penjara. Kang Ki-jung, si pedofil tersebut, tidak menunjukkan niat untuk bertobat. Dan berbeda dengan lawan-lawan Jung-do sebelumnya, yang satu ini juga sama tangguhnya.

Review:

Dari sutradara yang bertanggung jawab atas Midnight Runners dan serial Bloodhounds, Officer Black Belt adalah sebuah film aksi-komedi yang lumayan kompeten. Adegan-adegan aksinya, terutama ketika karakter utamanya kesusahan untuk menghadapi si Ki-jung, ditampilkan dengan percaya diri.

Cuplikan adegan dalam film Officer Black Belt. Foto: Dok. Ist

Editingnya mantap, gerakan kameranya luwes dan semua aktornya tampak meyakinkan. Tapi bagian yang paling mengesankan dari film ini adalah bagaimana Jason Kim bisa membelah genre-nya tanpa kompromi.

Sebagai film komedi, Officer Black Belt terasa segar dan lucu. Seperti film-film Korea yang lain, film ini tahu bagaimana membuat saya sebagai penonton "diajak nongkrong" dengan karakter-karakternya.

Jung-do dan teman-temannya adalah geng yang patut untuk dirayakan. Adegan-adegan mereka adalah sumber komedi terbaik. Tapi di saat yang bersamaan, Officer Black Belt tidak pernah tertarik untuk membuat kasus utamanya terlihat "cemen".

Dengan topik soal kekerasan seksual, terutama pada anak-anak, film ini bisa saja terlihat seperti tidak serius. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya. Film ini bisa berubah menjadi drama dan thriller yang menegangkan saat dibutuhkan. Dan keseimbangan itulah yang membuat Officer Black Belt, seperti halnya Midnight Runners, menjadi tontonan wajib tonton.

Tentu saja salah satu alasan utama kamu menyaksikan film ini adalah karena nama Kim Woo-bin. Aktor yang satu ini sama sekali tidak mengecewakan menjadi Jung-do. Tidak hanya ia bisa meyakinkan sebagai anak muda, tapi fisiknya terlihat sempurna untuk memerankan karakter ini.

Cuplikan adegan dalam film Officer Black Belt. Foto: Dok. Ist

Ia gesit saat film membutuhkannya menjadi pahlawan. Dari segi akting, ia sanggup menelan semua adegan drama dengan mudah. Tidak hanya itu, ia juga mempunyai chemistry yang baik dengan semua pemain dan comedic timingnya cukup baik.

Tapi kalau kamu tidak peduli dengan pemainnya, Officer Black Belt memberikan banyak alasan untuk kamu nikmati. Film ini lumayan seru tapi tidak terlalu ribet. Tapi juga cukup berdaging meskipun sajiannya ringan. Singkatnya: tontonan yang pas untuk memulai awal minggumu.