Hierarchy: Balas Dendam ke Anak-Anak Orang Kaya
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Synopsis:
Tanpa bertemu dengan murid-muridnya, kamu akan tahu bahwa siapapun yang bersekolah di SMA Jooshin bukanlah murid biasa. Memiliki gedung yang desainnya sangat "Instagramable", Jooshin High menawarkan pengalaman bersekolah yang berbeda dengan sekolah-sekolah lain.
Ada kelas yang isinya hanya empat murid. Ada kelas dimana muridnya bisa main anggar. Pulang sekolah anak-anak ini bisa mengadakan pesta yang akan membuat acara penghargaan di TV nasional terlihat seperti mainan anak-anak.
Dengan judul Hierarchy, tentu saja kita bisa berharap bahwa serial Netflix terbaru ini akan membahas tentang status sosial di lingkup sekolah.
Dibuka dengan sekuens misteri yang klasik tapi langsung memikat (seorang siswa beasiswa tewas ditabrak mobil setelah mengancam akan "menyebarkan" kelakuan murid-murid lain), tokoh utama serial ini adalah Kang Ha (Lee Chae-min).
Ia berhasil mendapatkan beasiswa yang paling prestisius di SMA Jooshin. Tidak perlu menunggu lama untuk tahu bahwa misi Kang Ha adalah membongkar siapapun yang bertanggung atas kematian kakaknya yang menjadi korban bully.
Targetnya adalah Kim Ri-an (Kim Jae-won), si paling berkuasa di sekolah. Ketika akhirnya Ri-an putus dari pacarnya yang merupakan queen bee sekolah, Jung Jae-i (Roh Jeong-eui), Kang Ha memutuskan untuk menggerakkan pionnya. Kudeta pun dimulai.
Review:
Diatas kertas, Hierarchy adalah calon drama korea Netflix yang akan mengambil hati banyak penonton. Setelah The Glory, banyak penonton (termasuk saya) yang menginginkan kisah balas dendam kaum-kaum terpuruk terhadap orang-orang kaya yang menggunakan kekuasaannya untuk melakukan hal-hal buruk.
Hierarchy menawarkan itu ditambah dengan unsur-unsur yang membuat serial seperti Gossip Girl, Elite atau Pretty Little Liars terkenal. Kisah balas dendam dibungkus dengan glamour dan kekacauan anak muda. Siapa yang tak ingin menyaksikannya?
Sayangnya potensi yang sudah baik tersebut terbuang sia-sia setelah episode 3. Padahal dua episode pertamanya sudah menjanjikan petualangan balas dendam yang menjanjikan. Tokoh utamanya memiliki motivasi yang jelas.
Pengenalan Jae-i dan Ri-an sebagai pasangan nomor satu juga diperkenalkan dengan baik. Jae-i baru pulang dari New York tanpa pamit ke pacarnya dan ketika ia kembali ke Korea dia langsung meminta putus ke Ri-an.
Momen ini seperti pembukaan Gossip Girl ketika Serena van der Woodsen memutuskan kembali ke New York setelah pergi ke sekolah asrama tanpa alasan yang jelas.
Tambahkan karakter sahabat perempuan yang kompor dan cemburu dengan kedudukan utama si karakter perempuan (dalam Hierarchy ia adalah He-ra yang diperankan oleh Ji Hye-won), maka Hierarchy seharusnya bisa menjadi tontonan ringan yang adiktif.
Bayangan atas serunya kisah balas dendam ini hancur seketika ketika penulis Hierarchy, Choo Hye-mi, memutuskan untuk mengesampingkan plot balas dendam demi kisah cinta segitiga yang menye-menye.
Sebenarnya banyak drama korea melakukan ini tapi dalam tujuh episode Hierarchy melakukan segalanya dengan cepat sehingga saya tidak merasakan apapun.
![]() |
Alasan Kang Ha tiba-tiba mempunyai empati terhadap Jae-i terasa mengada-ngada, kalau tidak mau dibilang tidak masuk akal. Tidak hanya itu, semakin pembuat Hierarchy menjelaskan misteri tentang karakter Jae-i, semakin saya tidak empati dengan karakternya.
Hierarchy kemudian berubah menjadi opera sabun setelah episode empat. Plot cinta-cintaan sekarang menguasai layar. Di menit-menit terakhir penulis skripnya tersadar bahwa ia sedang membuat kisah tentang balas dendam, jadi ia akhirnya mulai kembali ke plot awal tapi semuanya sudah terlambat.
Konklusinya sangat hambar dan statement akhirnya menjadi tidak jelas. Apa poin utama Hierarchy? Apakah saya harus merasa kasihan dengan anak-anak orang kaya ini atas kesalahan mereka?
Apakah kita harus memaafkan mereka hanya karena mereka adalah produk dari orang tua yang terlalu mengontrol? Semua ini sebenarnya bisa dimaafkan kalau saja pembuat serialnya tidak menghadirkan kematian seorang siswa yang diakibatkan oleh kasus bullying.
![]() |
Satu-satunya hal yang bisa diapresiasi dari Hierarchy mungkin adalah kenyataan bahwa Netflix tidak ragu-ragu mengeluarkan uang untuk membiayai serial ini. Hierarchy dilukis dengan desain produksi yang mewah.
SMA Jooshin terlihat sangat mewah dan meyakinkan. Adegan-adegan untuk menggaris-bawahi bahwa karakter-karakter ini adalah orag-orang 1% tidak main-main dan semuanya dipersembahkan dengan paripurna.
![]() |
Dari adegan party, seks bebas sampai balapan F1 digambarkan dengan begitu cantik. Tapi sayangnya semuanya terasa hampa. Aktor-aktornya yang cantik dan rupawan bahkan tidak bisa menyelamatkan Hierarchy dari kekacauan.
Sebagai tontonan iseng, Hierarchy memang boleh dijajal karena episodenya yang sedikit. Tapi kalau kamu mencari kisah anak SMA bertemakan bullying yang lebih sedap, Pyramid Game jauh lebih asyik untuk ditonton. Atau, kamu bisa menonton The Glory sekali lagi.
Genre | Romance, Drama, Thriller |
Runtime | 75 minutes |
Release Date | 7 June |
Production Co. | Studio Dragon |
Director | Bae Hyeon-jin |
Writer | Chu Hye-mi |
Cast | Roh Jeong-eui as Jung Jae-i Lee Chae-min as Kang Ha Kim Jae-won as Kim Ri-an Ji Hye-won as Yoon He-ra |