Abigail: Ngerinya Jadi Santapan Vampir Balerina

Candra Aditya
|
detikPop

EDITORIAL RATING

3/5

AUDIENCE RATING

-
Abigail

Synopsis:

Jangan terkecoh pembukaannya yang mirip dengan film-film heist, Abigail adalah sebuah horor yang berdarah-darah. Dibuka dengan enam orang penjahat: Joey (Melissa Barrera), Frank (Dan Stevens), Rickles (Will Catlett), Sammy (Kathryn Newton), Peter (Kevin Durand) dan Dean (Angus Cloud), film ini menghancurkan semua ekspektasi penonton.

Bahkan kalau kamu menyaksikan trailer-nya, film ini masih menyisakan banyak kejutan yang akan membuat pecinta horor manapun tersenyum puas.

Enam penjahat ini tidak pernah bertemu sebelumnya. Malam itu tugas mereka sederhana: mereka menangkap seorang anak orang kaya bernama Abigail (Alisha Weir) dan nantinya akan meminta tebusan bapaknya.

Bos mereka (atau lebih tepatnya siapapun yang menyewa jasa enam orang ini) yang bernama Lambert (Giancarlo Esposito), meminta mereka untuk tidak saling memberikan apapun tentang pribadi mereka.

Tidak ada nama, latar belakang atau bagaimana mereka ada di posisi ini. Sejauh ini semuanya baik-baik saja sampai akhirnya kejadian-kejadian aneh muncul.

Dimulai dengan hilangnya kepala salah satu dari mereka, enam orang ini mulai saling menodongkan senjata mereka. Siapa kawan dan siapa lawan? Ketika mereka tersadar mereka tidak bisa keluar dari rumah tersebut, barulah mereka tersadar bahwa ada yang lebih membahayakan dari kecurigaan satu sama lain. Abigail yang mereka culik ternyata adalah seorang vampir.

Review:

Radio Silence yang merupakan nama dari duo sutradara Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett melanjutkan hot streak mereka dengan film ini.

Bahkan tanpa menonton film-film yang mereka buat sebelumnya, penonton mana pun tahu bahwa mereka adalah pecinta horor. Tidak hanya mereka tahu bagaimana cara membuat ketegangan yang baik, Radio Silence tahu bagaimana menciptakan set pieces yang asyik.

Dari segi plot, Abigail yang ditulis oleh Stephen Shields dan Guy Busick, sengaja mengisi paruh pertama film ini dengan informasi sebagai set-up untuk babak finalnya.

Minusnya informasi soal siapa orang-orang ini membuat penonton berada di mind set yang sama dengan karakter utamanya. Setelah penonton tahu seperti apa 'makanan-makanan' Abigail, barulah mereka mengeluarkan monster dari kandangnya.

Dan disinilah film ini menjadi tontonan yang menyenangkan. Kalau kamu menonton Ready Or Not atau dua jilid Scream terakhir, kemampuan Radio Silence untuk menyeimbangkan humor dan gore seharusnya bukan lagi menjadi sesuatu yang mengejutkan.

Meskipun begitu, saya tetap menemukan diri saya terkagum-kagum dengan bagaimana pembuat film ini tahu kapan membuat saya meringis atau tertawa.

Keseimbangan antara drama, horor dan humor inilah yang akhirnya menjadi kekuatan utama Abigail. Semua orang bisa membuat film tentang balerina cilik yang ternyata vampir.

Tapi tidak semua orang bisa membuatnya seperti apa yang Radio Silence lakukan di film ini.Seperti halnya Ready Or Not yang ber-setting di satu tempat, film ini juga memanfaatkan set rumahnya yang megah dengan optimal.

Setiap lorong, setiap ruangan didesain dengan baik. Babak ketiganya yang benar-benar banjir darah akan memuaskan dahaga setiap pecinta film horor.

Dan tidak ada sutradara lain yang bisa menggambarkan ledakan berdarah (secara literal) seseru Radio Silence. Skrip yang rapi dan kemampuan penyutradaraan Radio Silence yang apik tidak akan berguna kalau mereka tidak menemukan aktor-aktor terbaik untuk peran-peran ini. Sebagai sebuah ensemble, Abigail menampilkan penampilan aktor-aktor yang sangat pas sesuai dengan porsinya masing-masing.

Almarhum Angus Cloud mencuri perhatian dengan kelucuannya. Tidak ada yang bisa menampilkan ketololan yang natural seperti Kevin Durand. Will Catlett sangat meyakinkan sebagai sosok yang rasional.

Film Horor AbigailCuplikan adegan dalam film Abigail. Foto: Istimewa (Dok IMDb)

Kathryn Newton tahu benar bagaimana caranya mengunyah adegan. Dan Stevens tahu bagaimana caranya membuat penonton gelisah. Melissa Berrera, yang sudah kolaborasi dua kali sebelumnya di dua jilid Scream terakhir dengan Radio Silence, juga sudah biasa untuk menjadi heroine yang layak untuk dirayakan.

Dan Alisha Weir lebih dari mumpuni untuk membuat saya ketakutan. Tidak hanya ia meyakinkan sebagai gadis kecil polos tak berdosa, tapi ia bisa tampil beringas dengan mudah.

Bagian paling menarik dari Abigail adalah ketika karakternya berubah dari polos menjadi vampir yang mematikan. Tatapan matanya dan seringainya yang kejam membuatnya menjadi salah satu aktor cilik yang paling berkesan tahun ini.

Berkat penampilannya, Abigail tidak hanya menjadi horor yang berkesan tapi juga menjadi sebuah hiburan seru yang layak untuk disaksikan bersama teman-teman.

Genrehoror
Runtime109 minute
Release Date19 April
Production Co.

Project X Entertainment

Vinson Films

Director

Matt Bettinelli-Olpin

Tyler Gillet

Writer

Stephen Shields

Guy Busick

Cast

Melissa Barrera as Joey

Dan Stevens as Frank

Alisha Weir as Abigail


TAGS


MOVIE LAINNYA

SHOW MORE