City Hunter: Detektif Mesum Itu Hadir Lagi

Sinopsis:

Ryo Saeba (Ryohei Suzuki) diperkenalkan langsung sebagai detektif yang mesum karena ketika bekerja bukannya ia serius dengan pekerjaannya, ia malah fokus melihat cewek-cewek seksi.

Tidak hanya itu, Ryo Saeba juga spesifik memilih kasus ini karena si perempuan yang memintanya untuk mencari adiknya datang dengan baju yang seksi.

Di momen yang sama, pembuat film ini juga langsung menjelaskan bahwa Ryo Saeba bukanlah detektif biasa. Ya, dia memang mesum.

Tapi Ryo Saeba adalah manusia yang memiliki kemampuan yang hanya dimiliki oleh para superhero atau karakter manga. Ia bisa bertarung dengan siapa saja dan tak pernah kalah.

Dan keahliannya menggunakan pistol tidak bisa dikalahkan dengan siapapun. Setelah kematian partner kerjanya, Ryo Saeba sekarang stuck dengan dua hal.

Satu adalah Kaori Makimura (Misato Morita), adik si partner yang berusaha keras mencari siapa yang bertanggung jawab atas kemarian kakaknya.

Cuplikan adegan dalam film City Hunter (2024). Foto: Dok. Netflix

Dan dua, mencari tahu siapa yang sebenarnya sedang membuat ramuan yang membuat orang-orang melakukan hal-hal gila kemudian tewas di tempat.

Review:

Bahkan kalau pun kamu tidak pernah mendengar judul City Hunter sama sekali, adaptasi Netflix yang terbaru ini menjelaskan semuanya dari awal.

Tidak bisa dipungkiri bahwa City Hunter yang awalnya adalah komik dari Tsukasa Hojo adalah sebuah produk yang berumur lebih dari tiga dekade.

Era yang sangat berbeda ini terlihat dari karakterisasi karakter utamanya yang kalau diukur dengan political correctness zaman sekarang terlihat sexist atau mysogynist.

Kalau kamu mau mengindahkan satu kekurangan ini, City Hunter sebenarnya bukan adaptasi yang buruk.

Mengadaptasi manga ke bentuk live action sebenarnya bukan hal yang mudah. Ada banyak sensibilitas komik yang kadang tidak bisa diterjemahkan ke dalam bentuk live action (dan itu sebabnya banyak adaptasi yang terasa kurang berhasil).

Dalam City Hunter, sutradara Yuichi Sato berhasil melakukan itu dengan lumayan baik. Seperti misalnya kehadiran palu yang digunakan Kaori untuk "menghukum" Ryo Saeba saat dia mulai mesum.

Dalam City Hunter versi ini, palu tersebut tetap muncul walaupun kali ini fungsinya baru ada ketika ada plot yang mengharuskan mereka ke konvensi cosplayer.

Beberapa humor memang terasa kaku. Tapi untungnya Ryohei Suzuki mempunyai kemampuan akting yang baik dan kharisma yang bersinar. Ia bisa mempersembahkan adegan yang akan etrasa garing (dan memalukan) di tangan aktor lain menjadi sesuatu yang menggemaskan.

Cuplikan adegan dalam film City Hunter (2024). Foto: Dok. Netflix

Jokes Ryo Saeba joget hanya mengenakan celana dalam mungkin akan terasa lucu dalam versi manga tapi dalam versi live action agak susah untuk menjadikannya selucu itu. Untungnya Ryohei Suzuki tidak setengah-setengah dalam memerankan karakter ikonik ini.

Sementara itu dari departemen adegan aksi, City Hunter menunjukkan bahwa dia tidak setengah-setengah dalam menampilkan kepiawaian karakter utamanya dalam bekerja.

Film ini benar-benar enak dinikmati ketika Ryo Saeba mulai beraksi. Adegan klimaks dan sekuens di konvensi cosplayer adalah highlight tertinggi film ini karena ia bisa menunjukkan bahwa City Hunter tidak hanya lucu tapi juga seru.

Adegan-adegan aksinya dikoreografi dengan sangat bnaik. Editingnya mantap sementara gerakan kameranya menangkap aksi aktornya dengan lincah.

Yang mungkin juga kurang menggigit sebenarnya adalah penjahat utama film ini. City Hunter tidak memberikan lawan yang pas untuk menghadapi kelincahan Ryo Saeba yang diatas rata-rata.

Cuplikan adegan dalam film City Hunter (2024). Foto: Dok. Netflix

Kalau memang pembuat film ini berniat untuk menjadikan film ini franchise, sesuai dengan ending-nya yang membuka banyak jendela, saya harap City Hunter akan menampilkan penjahat yang lebih edan di film-film berikutnya.

Tapi untuk sementara City Hunter cukup memberikan pengalaman menonton yang menyenangkan. Lagian, siapa yang tidak terhibur menyaksikan detektif nyeleneh yang ternyata jago berantem?