The Gentlemen: Jualan Ganja Tidak Semudah Itu

Synopsis:

Edward 'Eddie' Horniman (Theo James) tidak seperti kakaknya Freddy (Daniel Ings) yang menginginkan semua kejayaan. Hidupnya lempeng, pekerjaannya mapan. Ketika ayahnya tiba-tiba meninggal, semua orang sudah mengira bahwa Freddy yang akan mewarisi mayoritas kekayaan keluarganya.

Seperti halnya Succession, semuanya terkejut ketika Eddie yang ternyata mewarisi tanah ratusan hektar dan titel kehormatan. Freddy ngambek tapi dia tidak bisa berkutik. Kemudian Eddie tahu bahwa kakaknya punya hutang yang banyak kepada orang-orang yang berbahaya.

Dia harus mengumpulkan uang yang tidak sedikit dalam waktu yang terbatas. Disinilah dia tahu bahwa tanah bapaknya yang luas itu dipakai oleh Susie Glass (Kaya Scodelario) untuk menyembunyikan bisnis ganjanya yang berkembang. Eddie terpaksa meminta bantuan Susie untuk membayar hutang kakaknya.

Hal ini ternyata membuat Eddie bertemu dengan gangster, orang-orang kaya dengan agenda misterius dan masa depan yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.

Review:

Bagian paling penting dari The Gentlemen adalah kamu tidak perlu menyaksikan versi filmnya untuk menikmati versi serial ini. The Gentlemen, yang diadaptasi dari film karya Guy Ritchie yang dirilis 2019, hanya punya kesamaan premis. Selain itu tidak ada hal lain yang menyambungkan dua dunia ini.

Jadi jangan harapkan tiba-tiba karakter Matthew McConaughey atau Henry Golding tiba-tiba muncul di serial ini. Meskipun begitu, DNA Guy Ritchie bertebaran dimana-mana di serial ini. Karakter yang over-the-top, editing yang stylish dan soundtrack yang asyik muncul di 8 episode serial ini.

Seperti halnya dukun di Exhuma yang kelihatan terlalu keren untuk menjadi pengusir setan, jangan bayangkan karakter di serial ini terlihat seperti berandalan. Ritchie dan kawan-kawan mengajak kamu untuk melihat orang-orang ganteng dan cantik ini jualan ganja. Kapan lagi kamu menyaksikan bandar narkoba memakai Loubotin?

Secara naratif serial ini memang punya arc besar yang melibatkan karakter Amerika kaya raya bernama Stanley Johnston (Giancarlo Esposito) yang tertarik sekali dengan aset keluarga Horniman. Tapi sebagai sebuah serial, The Gentlemen bisa dinikmati secara individual. Serial ini dipersembahkan dengan gaya 'mystery-of-the-week'; penonton diajak untuk melihat bencana apa lagi yang harus Eddie urus.

Bagian paling seru dari serial ini sebenarnya adalah disini. Menyaksikan bagaimana seorang yang masih 'hijau' berkolaborasi dengan orang yang sudah berpengalaman dalam berjualan narkoba.

Secara karakterisasi The Gentlemen mempunyai banyak warna meskipun sejauh ini karakter-karakternya masih terasa satu dimensional. Meskipun begitu, mereka semua enak dilihat dan mempunyai potensi yang asyik untuk dieksplor (apalagi kalau The Gentlemen mendapatkan musim kedua).

Cuplikan adegan di serial The Gentlemen Foto: Dok. Netflix

Eddie dan Susie adalah duet yang baik. Tapi mungkin yang paling mencuri perhatian adalah karakter Freddy. Ia memang menyebalkan dan membuat kesal tapi tanpanya The Gentlemen akan kehilangan rasa.

The Gentlemen paling seru kalau dia mulai "bercanda" dengan menampilkan karakter-karakter yang nyeleneh (seperti Mercy yang diperankan Martha Millan yang sakit jiwa). Tapi ia menjadi tontonan yang legit ketika karakter-karakternya mulai curiga satu sama lain.

Cuplikan adegan di serial The Gentlemen Foto: Dok. Netflix

Kenikmatan The Gentlemen versi film adalah melihat karakternya saling tusuk untuk menjadi yang terdepan. Dan untungnya, vibe 'nongkrong' itu tetap dipertahankan di versi serialnya. Terakhir, minusnya adegan romansa dan seks, membuat The Gentlemen menjadi tontonan sempurna untuk menunggu buka puasa.