Polisi Geledah Kantor Agensi PSY P Nation
Bulan Agustus lalu, PSY diperiksa oleh tim investigasi Kantor Polisi Seodaemun di Seoul. Dia diduga melakukan pelanggaran aturan kepemilikan obat tidur seperti Xanax dan Stilnox.
Pemeriksaan melibatkan seorang dokter berinisial A yang meresepkan obat tersebut ke PSY. Keduanya diduga melanggar Undang-Undang Pelayanan Medis.
Dilansir dari detikHeatlh, Xanax merupakan obat untuk gangguan kecemasan, sementara Stilnox merupakan obat untuk meredakan insomnia.
Investigasi kasus ini sedang berjalan. Polisi sudah menggeledah rumah sakit tempat praktik A setelah mengetahui potensi pelanggaran yang dilakukan oleh PSY dan A.
Ternyata sejak tahun 2022, PSY gak pernah melakukan konsultasi langsung dengan dokter A. Tapi si dokter tetap menuliskan resep Xanax dan Stilnox untuk ditebus di rumah sakit.
Masalah kedua adalah orang yang mengambil obatnya. Dalam aturan resmi buat obat-obatan seperti Xanax dan Stilnox, pasien sendiri yang harus mengambil obat tersebut. Kalaupun berhalangan, yang mewakilkan buat pengambilan harus keluarga atau perawat pribadi.
Nah, PSY udah gak pernah datang konsultasi langsung, yang ngambil obat juga selalu manajernya sebagai perantara. Manajer gak masuk dalam lingkup 'keluarga' atau 'perawat' dalam kasus ini.
Kasus dilanjutkan dengan penggeledahan kantor P Nation pada 4 Desember. Kabar penggeledahan diberitakan Yonhap News pada Kamis (11/12/2025).
Selain kantor, penggeledahan juga dilakukan ke kendaraan-kendaraan milik perusahaan. Hal ini dilakukan demi mengamankan bukti dari kasus yang sedang berjalan.
"Kami secara aktif bekerja sama dengan permintaan pihak berwenang dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur hukum ke depannya," kata P Nation dalam pernyataannya.
Soal penggunaan obat, manajemen juga sudah ngasih penjelasan. Mereka bilang PSY mengalami gangguan tidur kronis dan mengklaim telah mengkonsumsi obat sesuai resep.
"Penggunaan obat tidurnya telah di bawah pengawasan medis dan sesuai dosis yang ditentukan, dan tidak ada resep perantara. Dalam prosesnya, terdapat beberapa kasus di mana pihak ketiga (manajer) mengambil obat tidur atas namanya, dan polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan," ujar agensi Agustus lalu.
(aay/pus)











































