Pop Photos

Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe

dok. Galeri Indonesia Kaya
|
detikPop
NTT - Sanggar Bliran Sina Watublapi mempertunjukkan karya bertajuk "Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi". Mereka menampilkan semua ragam warisan budaya Suku Krowe.

Sanggar Bliran Sina Watublapi mempertunjukkan karya bertajuk β€œGelar Budaya Bliran Sina Watublapi” yang menampilkan kebudayaan Suku Krowe.

Merayakan ulang tahun ke 11 tahun, Galeri Indonesia Kaya membuka kesempatan bagi para seniman tari untuk mengirimkan konsep kreatif untuk mendapat dana pembinaan masing-masing sebesar Rp 50.000.000.

Sanggar Bliran Sina Watublapi menggelar Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi yang menampilkan semua ragam warisan budaya Suku Krowe.

Yang ditampilkan berupa seni tari, seni musik, seni suara, seni sastra, dan ritual adat yang tetap dijaga keasliannya.

Kostum dan tata rias juga berpakem pada tradisi Suku Krowe.

Rangkaian pertunjukan budaya yang ditampilkan pada β€œGelar Budaya Bliran Sina Watublapi” antara lain adalah tarian, nyanyian, syair adat, atraksi budaya, musik kampung & musik gong waning, ikat tenun pewarna alam, serta narasi budaya.

Nama kegiatan yang ditunjukan seperti Wewar Huler Wair (ritual adat), Soka Papak (tarian), Nodin Hoid Wua Ta’a-Bajak Papak Bako Gahu Koli Kelan & Sorong Lekun Tinu Tua (suguhan adat), Soka Ro’a Mu’u (tarian sakral perkawinan adat), Soka Uan Tenan Siru Wisu Dua Wai (tarian menenun), Soka Opi Roin (tarian bertani), Soka Sako Manunggo (tarian bertani), Soka Pahe Nona (tarian bertani), Soka Togo Pare (tarian bertani), Soka Ikun Beta (tarian ritual adat), Soka Awi Alu (tarian perang), Soka Mage Mot (tarian perang), Soka Gere Alu (tarian perang), Soka Ata Lamen (tarian perang), Soka Tua Reta Lo’u (tarian perang), Soka Lori Lolo (tarian perang), juga atraksi Ojo Api.

Sanggar Bliran Sina Watublapi didirikan pada 7 September 1988 atas inisiasi Romanus Rewo, Martin Seno, Anastasia Buko, Yustina Neing, Alfonsus Sato, Teresia Karolina, dan beranggotakan para seniman yang berdomisili di Kampung Watublapi dan sekitarnya.

Sanggar Bliran Sina Watublapi didirikan pada 7 September 1988 atas inisiasi Romanus Rewo, Martin Seno, Anastasia Buko, Yustina Neing, Alfonsus Sato, Teresia Karolina, dan beranggotakan para seniman yang berdomisili di Kampung Watublapi dan sekitarnya.

Sanggar Bliran Sina Watublapi sudah menjadi ikon pariwisata kabupaten Sikka yang terus mengalami perkembangan pesat. Saat ini, Sanggar Bliran Sina Watublapi tidak hanya memfokuskan pada pelatihan kesenian tapi juga turut serta dalam memperkenalkan dan mempertontonkan kesenian dalam permintaan layanan kegiatan pertunjukkan seperti kunjungan wisatawan di Sanggar, pembukaan berbagai acara, pernikahan, pesta ulang tahun, peresmian tempat, penyambutan tamu atau pejabat, undangan dalam rangka pentas budaya seni tradisional, pameran seni atau acara yang bertemakan seni baik di tingkat lokal maupun internasional.

Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe
Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe
Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe
Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe
Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe
Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe
Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe
Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe
Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe
Gelar Budaya Bliran Sina Watublapi Bertajuk Ragam Warisan Budaya Suku Krowe


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO