Sastrawan Godi Suwarna Lagi Garap Kumpulan Puisi Mantra-mantra Kekinian
Kabar itu dibagikan Godi Suwarna ketika diwawancarai redaksi detikpop di Ciputra Artpreneur, tadi malam.
"Saya lagi nulis Mantra-Mantra yang Kekinian, seperti jampe-jampe yang ada di Facebook, humor yang bikin terhibur," ungkapnya sembari tertawa.
Tapi menurutnya sajak-sajak yang dituliskannya belum terkumpul banyak. Sampai sekarang baru ada 10 sampai 15 sajak saja. Dia pun masih menuliskan sejumlah isu yang terinspirasi dari berbagai peristiwa sehari-harinya.
Godi Suwarna yang menulis sajak, cerpen, sampai prosa dalam bahasa Sunda mengaku perjuangannya sejak akhir dekade 1970-an, mulai dikenal. Selama ini, ia hanya berkiprah di ranah Jawa Barat saja.
"Saya nulis di media, honornya juga kecil tapi ada kepuasan yang terpuaskan tertentu dengan menulis dalam bahasa ibu, bahasa rasa yang menggambarkan perasaan," ungkap Godi.
Seniman yang identik dengan rambut gondrong ikal yang sudah beruban itu juga ngaku menulis dalam bahasa Sunda jadi sebuah kepuasan tersendiri. Ia merasa nikmat sampai pernah diundang ke Berlin Festival beberapa waktu lalu.
"Itu jadi kebanggaan tersendiri ya, kalau bahasa daerah itu masih populer dan dikenal mendunia," pungkasnya.
Lahir di Tasikmalaya pada 23 Mei 1956, ia pertama kali menulis sajak dan carpon dalam bahasa Sunda pada 1976 ketika ia masih menjadi mahasiswa di IKIP Bandung. Selain menulis, sejak kecil Godi juga suka bermain sandiwara.
Ia pernah menjadi aktor, sutradara, dan juga menulis naskah drama. Di antaranya Burung-burung Hitam, Orang-orang Kelam, Gaok-gaok Geblek, dan Gor Gar.
Setelah tamat kuliah, ia mendirikan grup teater bersama mahasiswa IKIP Bandung. Godi pernah menjadi Sutradara Terbaik Porseni Mahasiswa Tingkat Nasional (1981).
Kemudian bergabung di bawah naungan STB (Studi Klub Bandung), belajar teater kepada Suyatna Anirun. Di STB pernah bermain King Lear, Sang Naga, dan Impian di Tengah Musim. Pada tahun 1997, ia menyutradarai pagelaran puisi Konglomerat Kéré Lauk di Universitas Wollongong, Australia.
(tia/pus)











































