Sastrawan Godi Suwarna hingga Sunaryo Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025
Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 digelar di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta, pada Rabu (17/12/12). Foto: Dok.Kementerian Kebudayaan
Jakarta -

Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 kembali memberikan penghargaan bagi sastrawan, budayawan, sampai pelaku seni tradisi di penghujung tahun. Mulai dari sastrawan Sunda Godi Suwarna, perupa senior Sunaryo, penulis kritik seni dan kurator Agus Dermawan T, Zamawi Imran, Sutardji Calzoum Bachri hingga pelestari pembuatan keris Mpu Keris Sumenep Ika Arista.

Godi Suwarna yang aktif menulis sejak dekade 1970-an mengaku merasa bersyukur dan terhormat dapat anugerah dari pemerintah. Selama ini, sastrawan yang selalu nyentrik dengan rambut gondrong beruban itu dan kerap baca puisi dalam bahasa Sunda, cerita kalau menulis dalam bahasa ibu.

"Menulis dalam bahasa ibu dan berjuang di situ gak mudah ya. Saya menulis bahasa Sunda dengan wilayah di Jawa Barat. Saya kan cuma anak daerah aja, dengan nulis di media, honor juga kecil tapi ada kepuasan tertentu dengan bahasa ibu, bahasa rasa yang menggambarkan perasaan," kata Godi Suwarna saat diwawancarai redaksi detikcom di Ciputra Artpreneur, pada Rabu (17/12/12).

Sastrawan Godi SuwarnaSastrawan Godi Suwarna saat ditemui redaksi detikcom di Ciputra Artpreneur pada Rabu (17/12/12) malam. Foto: Tia Agnes/ detikcom

Bahkan ia mencontohkan kata dalam bahasa Sunda yang indah. Misalnya 'nagande ang' atau berjalan dengan santai maupun kata 'nagidi' yang artinya berjalan dengan cepat.

"Kalau bahasa Indonesia kan, gak semua bisa tertumpahkan dengan karya, tapi ini jadinya total. Jadi nikmat, saya ucapkan terima kasih. Jangan sampai cuma ada sastrawan nasional tapi orang daerah gak diajak. Itu gak adil, tapi ini alhamdulillah," ucapnya semringah.

Anugerah Kebudayaan Indonesia yang berikan apresiasi bagi pelaku budaya, di tahun ini sudah ada tiga tahapan. Tahap pertama, penghargaan yang ditetapkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, kedua bagi museum dan cagar budaya serta Anjungan TMII, dan kini tahap ketiga untuk pelaku seni dan budaya.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menegaskan proses ini sudah lewat usulan, dialog, dan riset yang panjang. "Saat diskusi juga dicek verifikasinya dan mereka yang telah dipilih adalah mereka yang memang telah banyak berjuang di bidang masing-masing dengan waktu, tenaga, dan kemampuannya," katanya usai penganugerahan tadi malam.

Menurut Fadli Zon, anugerah ini sebagai bentuk apresiasi dari negara bagi mereka yang telah berjuang sejak lama. "Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi para pejuang kebudayaan lain, sehingga kita bisa mengapresiasi mereka di waktu-waktu yang akan datang," pungkasnya.

Baca halaman berikutnya soal daftar lengkap peraih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025.

Berikut daftar penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025:

Kategori Media
1.⁠ ⁠Rumah Sri Ksetra (Nopri Ismi) asal Palembang, Sumatera Selatan
2.⁠ ⁠Jaya Baya (K. Sudirman, S.H.) asal Surabaya, Jawa Timur
3.⁠ ⁠JTV (Rina Prabawati) asal: Surabaya, Jawa Timur

Kategori Anak
1.⁠ ⁠Aliya Sakina Murdoko asal Malang, Jawa Timur (Seni Lukis)
2.⁠ ⁠Adhyastha Swarna P. M asal Surakarta, Jawa Tengah (Pedalangan dan Tari Klasik)
3.⁠ ⁠Janessa Shanne Putri asal Depok, Jawa Barat (Seni Vokal dan Musik)

Kategori Masyarakat Adat
1.⁠ ⁠Baris Sitanggang asal Samosir, Sumatera Utara (Bius Sitolu Hae Horbo Salaon)
2.⁠ ⁠Sutomo asal Probolinggo, Jawa Timur (Dukun Pandita Tengger)
3.⁠ ⁠Eko Warnoto asal Pasuruan, Jawa Timur (Dukun Tengger Brang Kulon)
4.⁠ ⁠Bambang Sutrisno asal Bojonegoro, Jawa Timur (Samin)
5.⁠ ⁠Usif (Raja) Namah Benu asal Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (Komunitas Adat Boti)

Kategori Sastra
1.⁠ ⁠Godi Suwarna asal Ciamis, Jawa Barat (Sastra)
2.⁠ ⁠Sutardji Calzoum Bachri asal Indragiri Hulu, Riau (Penyair)
3.⁠ ⁠D. Zawawi Imron asal Sumenep, Jawa Timur (Penyair dan Budayawan Madura)

Kategori Pelopor dan/atau Pembaru
1.⁠ ⁠Muhammad Ridwan Alimuddin asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Dokumentasi Budaya Maritim)
2.⁠ ⁠Didin Ahmad Zaenudin asal Lamongan, Jawa Timur (Pegiat Aksara Nusantara)
3.⁠ ⁠Mustafa Mansur, S.S., M.Hum asal Ternate, Maluku Utara (Sejarah)
4.⁠ ⁠Moch. Awam Prakoso asal Tangerang Selatan, Banten (Storytelling dan Mendongeng)
5.⁠ ⁠Yusri Saleh asal Banda Aceh, Aceh (Pencipta Tari Ratoh Jaroe)
6.⁠ ⁠Agus Dermawan Tantono asal Daerah Istimewa Yogyakarta (Literasi dan Kritik Seni)
7.⁠ ⁠Kampung Seni Tegal asal Kota Tegal, Jawa Tengah (Seni Budaya)

Kategori Pelestari
1.⁠ ⁠Uswatun Hasanah asal Tuban, Jawa Timur (Batik Tulis dan Tenun Gedog)
2.⁠ ⁠Ika Arista asal Sumenep, Jawa Timur (Pengetahuan Tradisional Keris)
3.⁠ ⁠Felix Edon asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (Musik Tradisional Manggarai)
4.⁠ ⁠Yohana asal Sekadau, Kalimantan Barat (Tenun Kebat Dayak Mualang)
5.⁠ ⁠Iswati Fersida asal Palembang, Sumatera Selatan (Musik Keroncong)

Kategori Maestro Seni Tradisi
1.⁠ ⁠Tobani Rinyo Tiku asal Sigi, Sulawesi Tengah (Kerajinan Kain Kulit Kayu)
2.⁠ ⁠Siti Rahela asal Tebo, Jambi (Seni Tari Tradisi)
3.⁠ ⁠B. Blawing Belareq asal Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Budaya Adat Suku Long Gelit dan Bahau Busang)
4.⁠ ⁠M. Din asal Aceh Tengah, Aceh (Seni Didong Gayo)
5.⁠ ⁠Sangkeh asal Pangandaran, Jawa Barat (Seni Tembang Wawacan)


Apresiasi Khusus Menteri Kebudayaan Satya Budaya Narendra:
1. Jaya Suprana
2. Pieter F. Gontha
3. I Nyoman Wenten
4. Sunaryo Soetono
5. Elvy Sukaesih
6. Ary Ginanjar
7. Anhar Gonggong

Halaman 2 dari 2
(tia/pus)


Simak Video "Video: Ukiran Pasir 'Adegan Kelahiran Yesus' di Spanyol Bikin Turis Kagum!"
[Gambas:Video 20detik]


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO