Cerita Trinity Tulis Buku Di Luar Radar, Bermula dari Residensi ke Peru dan Bolivia

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Trinity Traveler saat menyambangi kantor detikcom pada Selasa (9/12/12).
Trinity Traveler saat menyambangi kantor detikcom pada Selasa (9/12/2025). Foto: Najm Dhiaulhaq/ detikcom
Jakarta - Penulis Trinity yang sukses dengan The Nekad Traveler akhirnya menerbitkan buku Di Luar Radar. Buku yang memuat 22 kisah nyata dari rumahnya yang ada di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan sampai perjalanannya ke Bolivia itu bermula dari grant residensi ke Peru dan Bolivia.

Trinity cerita setelah menamatkan The Nekad Traveler ke-8 pada 2019, melamarkah ke kementerian buat dapat biaya residensi ke Peru dan Bolivia. Ide awalnya adalah soal misionaris Indonesia yang bertugas di sana, dan selesai residensi masa pandemi melanda dunia termasuk Indonesia.

"Pulang itu kan sudah pandemi, sudah gak jalan-jalan lagi. Gak pengin nulis lagi sampai akhirnya tertampar sendiri. Pandemi sudah berakhir, kalau ditanya orang profesinya apa? Kapan terakhir bukunya terbit? Ya, 2017 itu. Wah malu ya, karena blog trafik-nya sudah menurun, video pendek yang ngetren," ucapnya saat menyambangi kantor detikcom pada Rabu (10/12/12).

Saat Trinity sudah mulai menulis, cara berpikirnya pun sudah berbeda. Jika sebelum pandemi, niatan menulis misionaris sudah memuncak kini ia berpikir ada banyak isu menarik soal keberagaman.

"Intens banget menulis setahun ini, karena nulis buku baru dan mau memulai lagi. Ada insecure juga, karena menemukan dan cara untuk menulis dicari lagi," sambungnya.

Dalam buku Di Luar Radar, Trinity pun sempat meminta izin buat mondok di pesantren modern di Salatiga, Jawa Tengah. Di sana, ia mengalami langsung bagaimana suasana dan rasanya tinggal di pondok pesantren.

Ketika melakukan riset yang sekaligus jalan-jalan, Trinity bilang lebih banyak mengobservasi dan kepo.

"Kepo itu menjadi senjata tuh, misalnya kita ke suatu tempat yang budayanya aneh. Dalam hati nih kepikiran, kok bisa begitu. Banyak bertanya ke diri sendiri yang akhirnya kita bertanya ke orang lokal," katanya.

"Jadi ya memang harus observasi, mendengar, dan melihat. Don't be a tourist, be a traveler. Bedanya turis itu datang buat berfoto-foto, traveler itu buat eksplor. Mencari sesuatu yang gak tau orang," pungkasnya.

Gimana proses kreatif sampai cerita Trinity dalam buku Di Luar Radar? Simak artikel berikutnya.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO