Pameran KukuruYUK Digelar, Yuk Kenali Motif Ayam di Batik Indonesia

Tia Agnes Astuti - detikPop
Senin, 20 Okt 2025 16:41 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta -

detikers tahu gak sih kalau motif ayam jadi yang paling banyak muncul dalam perkembangan batik di Tanah Air? Di antara kemunculan hewan mitologi seperti naga, burung Garuda, ikan, gajah sampai kuda, namun motif ayam yang sudah populer sejak lama.

Dimulai dari pemakaian di ritual 7 bulanan yang dikenakan ibu hamil sampai ayam yang jadi simbol. Museum Batik Indonesia yang ada di bawah naungan Museum dan Cagar Budaya (MCB) Kementerian Kebudayaan RI menggelar pameran berjudul KukuruYUK. Eksibisi yang menjelajahi perkembangan motif ayam di batik Tanah Air resmi dibuka hari ini.

Kurator Koleksi Museum Batik Indonesia, Swa Setyawan Adinegoro, cerita ide mengenai pameran KukuruYUK sudah dipikirkan sejak awal tahun.

"Ayam ini kan simbol yang dekat dengan manusia ya, kami sudah riset mulai awal tahun ini. Mengklasifikasikannya, awalnya mau menggali hewan-hewan yang pernah muncul jadi motif batik Nusantara. Ternyata dari ayam saja sudah cukup banyak ya buat pameran," katanya setelah pembukaan pada Senin (20/10).

Menurut Swa, awalnya motif ayam dipakai sebagai budaya perempuan siraman di usia kehamilan 7 bulan lalu berlanjut ke kontemporer sebagai elemen dekoratif. Salah satu koleksi tertua yang dipamerin berasal dari 1950 yakni Ayam Alas Buket Bunga (1950) yakni kain panjang batik tulis bergaya kanjengan nampilin motif ayam alas.

Pembukaan Pameran KukuruYUK! digelar di Museum Batik Indonesia hingga Desember 2025. Foto: Tia Agnes/ detikcom

Ada juga Ayam Alas Latar Gringsing (1950) yang digambarin sedang bertengger di cabang tanaman berbunga dengan kedua sayap berkembang. Selain itu, ada juga Babon Angrem yakni motifnya digambarin sang induk dengan ujung-ujung yang tajam.

Swa juga cerita kedekatan ini menjadikan ayam bukan hanya simbol keseharian. Tapi juga lambang kesuburan, keberanian, dan semangat hidup yang kemudian dituangkan para pembatik dalam beragam motif di berbagai daerah Nusantara.

Wakil Menteri kebudayaan RI, Giring Ganesha, mengatakan setelah penetapan batik sebagai warisan budaya takbenda dan telah dienkripsi, pemerintah wajib menggelar perayaan setiap tahunnya.

"Ini salah satu rangkaian panjang dari peringatan Hari Batik Nasional (HBN). Tahun 2009 sudah jadi warisan budaya takbenda dan setelah riset panjang, pihak museum memilih pola ayam dengan tata pamer yang child friendly bagi anak-anak dan keluarga," ungkapnya di Museum Batik Indonesia, kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Senin (20/10).

Pembukaan Pameran KukuruYUK! digelar di Museum Batik Indonesia hingga Desember 2025. Foto: Tia Agnes/ detikcom

Pameran KukuruYUK nampilin 26 koleksi batik, di antaranya 24 koleksi milik museum dan sisanya berasal dari pinjaman kolektor. Bagi detikers yang mau berkunjung, eksibisinya bisa disambangi hingga Desember 2025 ya.



Simak Video "Video: Cara Diaspora Indonesia di Tunisia Peringati Hari Batik Nasional "

(tia/wes)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork