Art Jakarta 2025 Dibuka Hari Ini, Intip Galeri Seni yang Spesial

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Poster Art Jakarta 2025
Foto: Dok.Art Jakarta
Jakarta - Art Jakarta 2025 siap comeback! Skena seni internasional siap meramaikan hajatan terbesar tahun ini lagi nih, detikers.

Gelaran Art Jakarta menghadirkan 75 galeri seni dari 16 negara yang berlangsung pada 3-5 Oktober di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Mulai dari Tanah Air, Jepang, Jerman, Korea hingga Eropa dan Amerika.

Redaksi detikpop merangkum galeri seni yang wajib banget kamu sambangi, di antaranya:

1. Jepang

Jepang membawa sejumlah galeri seni yang unik buat ke Art Jakarta 2025. Mulai dari Kaikai Kiki Gallery yang didirikan oleh Takashi Murakami. Galerinya terkenal banget sukses nampilin warna pop.

Ada juga Art Front Gallery, LSD, Miaki Gallery. Selanjutnya dari Osaka, ada YOD+Akio Nagasawa.

2. Korea Focus

Nah, gelombang dunia Korea merambah juga ke seni. Ada 12 galeri muda yang tergabung ke dalam Korea Focus dan jadi debut perdana di Jakarta. Siapa sajakah mereka?

Ada Gallery2, Pipe Gallery, Gallery SoSo, B-tree Gallery, Easelly, Artspace House hingga BAIK ART. Kolaborasi ini hadir lewat dukungan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea serta Korea Arts Management Service.

3. Eropa dan Amerika

Dari dataran Eropa dan Amerika juga hadir meramaikan Art Jakarta 2025. Ada Esther Schipper dari Berlin yang juga berdomisili di Berlin, Paris, dan Seoul. Lalu ada juga Khankhalaev Gallery asal Moscow.

4. Asia Tenggara

Dari negara tetangga ada Warin Lab Contemporary (Bangkok), A+Works of Art dan The Back Room asal Malaysia, C Square Gallery asal Taiwan/ Taichung hingga Vin Gallery dari Vietnam atau Shanghai.

5. Manajemen Talenta Nasional

Diusung dalam tajuk Arus Baru, program ini menampilkan karya-karya dari Dzikra Afifah, Iwan Yusuf, Maryam Sofrina, Natasha Tontey, Syaiful Garibaldi, dan Uji Handoko. Dikurasi oleh Agung Hujatnika, segmen ini diproyeksikan membawa energi baru bagi seni rupa Indonesia, dengan karya yang lahir dari riset, eksperimen, serta refleksi atas isu-isu kontemporer.

Dukungan program ini datang dari Kementerian Kebudayaan melalui MTN Seni Budaya.




(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO