Novelis Sally Rooney Kecam Israel, Hasil Royalti Buku Buat Gaza

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
LONDON, ENGLAND - JANUARY 29:  Sally Rooney attends the 2019 Costa Book Awards held at Quaglinos on January 29, 2019 in London, England. (Photo by Tristan Fewings/Getty Images)
Novelis Sally Rooney. Foto: Getty Images/Tristan Fewings
Jakarta - Sally Rooney jadi segelintir novelis yang aktif mengecam segala aksi Israel dan mendukung masyarakat Gaza. Lewat Palestine Action, novelis Normal People itu terus mendukungnya meskipun dicap sebagai organisasi teroris di Inggris.

Novelis asal Irlandia itu juga mengungkap hasil royalti bukunya dan pendapatannya akan diberikan buat terus dukung Palestina khususnya Gaza.

Ia pun menulis di laman Opini Irish Times, setelah berbagai hujatan yang ditujukkan. "Saya terus mendukung Palestine Action, dan aksi langsung melawan genosida," tulis di laman publiknya, seperti dilansir berbagai sumber, Selasa (19/8).

"Jika ini menjadikan saya pendukung teror di bawah hukum Inggris, biarlah," sambungnya.

Pernyataan ini muncul ketika Menteri Dalam Negeri, Yvette Cooper, kembali membela pelarangan Palestine Action. Dia bilang kelompok itu lebih dari sekadar grup protes biasa yang dikenal dengan aksi sesekali.

Sejak Juli lalu, pemerintah Inggris melarang adanya kelompok pro-Palestina di negara tersebut. Setelah penangkapan massal, mereka banyak yang dibungkam.

Nama Sally Rooney dikenal sebagai penulis bestseller di antaranya Normal People dan Intermezzo. Ia juga pendukung kelompok pro-Palestina.

Gerakan pro-Gaza dan Palestina ini telah dimulai sejak 2021, saat ia menolak novelnya Beautiful World, Where Are You diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani oleh penerbit Israel. Ia juga memboikot segala bukunya ada di Israel.

"Saya akan merasa terhormat jika menerjemahkan novel-novel saya ke dalam bahasa Ibrani oleh perusahaan penerbitan yang punya pandangan politik yang sama," tukas Sally Rooney.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO