Menteri Fadli Zon Buka Pameran Nyala: Upaya Angkat Lagi Perjuangan Diponegoro

"Pameran seni dan sejarah ini mengangkat kembali makna serta perjuangan Diponegoro lewat visual, artistik, dan interdisipliner," katanya pada Senin (21/7) malam.
Tema Nyala yang diusung oleh Museum dan Cagar Budaya Unit Galeri Nasional Indonesia, menurut Fadli Zon jadi pengingat akan keberanian, keteguhan hati, dan membela Tanah Air.
"Nyala fisik, budaya, dan sejarah yang terus hidup di tengah masyarakat kita hari ini. Diharapkan dapat diapresiasi secara luas oleh publik, jadi bagian kita bersama," ungkapnya.
Setali tiga di uang, pameran seni soal Pangeran Diponegoro gak cuma ada di Galeri Nasional Indonesia saja tapi juga digelar di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Indonesia.
"Pameran di Perpusnas dan di Galnas jadi yang saling melengkapi, dipamerkan naskah dan Babad Diponegoro, narasi linimasa yang saling melengkapi dari perspektif naskah dan seni rupa kontemporer," terang Fadli Zon.
Di Perpusnas, ada naskah Pangeran Diponegoro yang terpenting dan dipamerkan. Di Galeri Nasional Indonesia, ada satu lukisan yang juga jadi tonggak bersejarah.
"Sepanjang perang 5 tahun penuh pergolakan, dimulai kemarin 200 tahun yang lalu. 20 Juli 1825 sampai 1830, tercatat ada 20 pertempuran kecil lainnya. Pameran ini ajak buat merenungkan kembali makna kemerdekaan di masa kini, untuk menyelami lagi semangat Pangeran Diponegoro," tukasnya.
Pameran Nyala yang dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmi dibuka untuk umum mulai hari ini hingga 15 September 2025. Segera merapat, detikers.
(tia/pus)