Buku Perjuangan Perempuan Muslim India Selatan Raih Penghargaan Bergengsi

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Novel Heart Lamp yang memenangkan Man Booker International Prize hari ini.
Penulis India Banu Mushtaq saat menerima penghargaan Man Booker International Prize hari ini. Foto: Courtesy of David Parry for the Booker Prize Foundation
Jakarta - Anugerah bergengsi di dunia buku Man Booker International Prize akhirnya umumin nama pemenangnya. Setiap tahunnya, penghargaan prestisius ini berhasil menjaring nama-nama penulis beken di Asia hingga Eropa.

Tahun ini, penulis asal India Banu Mushtaq dan penerjemahnya Deepa Bhasthi memenangkan Man Booker International Prize 2025. Bukunya yang berjudul Heart Lamp berhasil memboyong namanya jadi jawara.

Heart Lamp bukan sembarang karya fiksi. 12 cerita pendek yang ditulis Banu Bhasthi selama lebih dari 30 tahun ceritain perjuangan perempuan muslim di India Selatan, mulai dari isu rasisme hingga patriarki.

Uniknya, ini pertama kalinya penghargaan diberikan kepada kumcer. Gak cuma itu aja, tapi nama Deepa Bhasthi juga jadi penerjemah India pertama dan perempuan ke-9 yang berhasil raih anugerah.

Novel Heart Lamp yang memenangkan Man Booker International Prize hari ini.Novel Heart Lamp yang memenangkan Man Booker International Prize hari ini. Foto: Courtesy of Yuki Sugiura for the Booker Prize Foundation

Bani Mushtaq juga didaulat jadi penulis perempuan keenam yang dianugerahi penghargaan sejak 2016 digelar.

Ketua tim dewan juri, Max Porter, bilang cerpennya dituturkan dari kisah 65 juta perempuan di India Selatan.

"Ceritanya indah, menarik, dan meneguhkan hidup dari bahasa Kannada (salah satu bahasa asli di India) diselingi kekayaan sosial dan politik," katanya dilansir dari berbagai sumber, Rabu (21/5/2025).

Bukunya gak cuma bicara soal perempuan, tapi juga hak reproduksi, keyakinan, kasta, kekuasaan, dan penindasan.

Sepak terjang Bani Mushtaq juga bukan sembarangan di India. Dia dikenal sebagai pengacara dan aktivis. Saat menerima penghargaan, ia bilang cerita-cerita yang ditulisnya tentang perempuan. "Gimana agama, masyarakat, dan politik menuntut ketaatan penuh dari mereka, dan nimbulin kekejaman gak manusiawi kepada perempuan," tukasnya.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO