Koreografer Hartati Boyong Tari Jarum dalam Jerami ke Singapura

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Koreografer Hartarti Tampilkan Tari Jarum dalam Jerami di IKJ pada Jumat (25/4/2025).
Koreografer Hartati tampilkan Jarum dalam Jerami di IKJ pada Jumat (25/4/2025). Foto: Courtesy of Hartati/ Pribadi
Jakarta - Koreografer senior Hartati segera unjuk gigi di ajang Pesta Raya - Malay Festival of Arts 2025 di Esplanade Theatre, Singapura, pada 2-3 Mei 2025. Ia bakal unjuk gigi lewat karya berjudul Jarum dalam Jerami.

Karya ini sebelumnya pernah ditampilkan dua kali pada November dan Desember 2022. Koreografi tarian yang dibuat sebagai tribute pada salah satu maestro tari kontemporer Indonesia Gusmiati Suid. Ia juga menjadi gurunya dan tempat berlatih di kelompok tari Gumarang Sati.

Jarum dalam Jerami terinspirasi dari salah satu karya terbaik gurunya Api dalam Sekam yang pernah tampil di tahun 1997. Hartati sengaja memakai langgam yang sama buat karya terbarunya.

Menurut keterangan Hartati, karya Gusmiati Suid menyoroti tegangan politik yang memanas jelang Orde Baru runtuh.

"Situasi saat itu seakan adem-ayem padahal di tingkat bawah sudah sangat bergejolak. Demikianlah Api dalam Sekam. Adapun karya saya menyoroti situasi sekarang," katanya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (26/4/2025).

Koreografer Hartati Tampilkan Tari Jarum dalam Jerami di IKJ pada Jumat (25/4/2025).Koreografer Hartati (paling depan) tampilkan tari Jarum dalam Jerami di IKJ pada Jumat (25/4/2025). Foto: Courtesy of Hartati/ Pribadi

Hartati merasa situasi Indonesia yang sudah merasakan demokrasi, tapi luput dengan hal-hal kecil yang mendasar.

"Yang bisa jadi bahaya di bawah kaki kita sendiri, sebagaimana Jarum dalam Jerami," ungkapnya.

Esplanade Singapore menyebut karya tari Hartati sebagai koreografi yang mengunggah. Dalam siaran resmi di situsnya, Esplanade mengatakan tarian Hartati cenderung menyoroti kompleksitas identitas, dimana gender, kelas, etnisitas, dan pengalaman antar generasi saling bersinggungan.

Produser pertunjukan Keni Soeriaatmadja mengatakan penonton diajak buat memperhatikan hal-hal kecil yang luput dari pandangan.

"Tubuh-tubuh masyarakat agraris yang secara konsisten bekerja keras untuk menjaga keberlanjutan hidup bersama," tukasnya.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO