.webp)
Penulis Iksaka Banu Segera Terbitkan Novel Terbaru, Ini Bocorannya
Nama Iksaka Banu terkenal sebagai novelis yang menerbitkan karya tentang sejarah kolonial. Sukses dengan Semua untuk Hindia, Rasina hingga Teh dan Pengkhianat, kini penulis kelahiran 7 Oktober 1964 itu membocorkan karya yang tengah ditulisnya.
"Masih tentang fiksi sejarah kolonial," tuturnya saat ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin (20/1/2025).
Kisah fiksi yang dituliskannya masih berlatarkan sejarah Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1925 dan Pasar Gambir 1925. Sayangnya, ia tidak ingin detail menceritakan tentang isi karyanya.
Saat ini, Iksaka Banu baru menulis sebanyak 200 halaman. "Masih kurang sekitar 150 halaman lagi," sambungnya.
Uniknya di karya terbarunya nanti, pria yang akrab disapa Banu bakal memberikan sentuhan realisme magis yang menggabungkan antara kisah nyata dan elemen magis.
"Jadi memang akan masuk ke realisme magis ya, jadi ingin berubah. Gimana caranya (saya tetap menulis) fiksi sejarah kolonial tapi coba kasih tantangan lagi," katanya semringah.
"Supaya nggak stagnan di situ saja," sambung Banu.
Apakah terbit tahun ini dan dikirimkan ke Kusala Sastra Khatulistiwa 2025? Banu menerangkan sepertinya tak akan sempat jika dikirimkan ke penghargaan sastra bergengsi tersebut namun ia berjanji bakal segera merampungkannya.
"Semoga ya, tahun ini," ucap Banu.
Sebelumnya, lewat Semua untuk Hindia ia berhasil meraih Kusala Sastra Khatulistiwa 2014. Berlanjut dengan Teh dan Pengkhianat juga meraih penghargaan yang sama di tahun 2019. Selain dua buku tersebut, Sang Raja: Sebuah Novel (2017), Pangeran dari Timur (2020), dan Rasina: Sebuah Novel (2023).
(tia/dar)
