Slamet Rahardjo Ajak Reza Rahadian Sepanggung di Lakon Dag Dig Dug

Lakon Dag Dig Dug yang pertama kali dipentaskan pada 1977, kini dihidupkan lagi di tangan sutradara Slamet Rahardjo. Reza mengaku senang bermain dengan cerita realis di panggung teater, ketimbang yang lebih surealis.
"Karena saya sangat suka memotret sesuatu yang realis, karena punya kedekatan yang lebih dengan penonton," kata Reza saat ditemui di Sanggar Teater Populer, Jalan Kebon Pala, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (16/1/2025).
Menurut Reza, ada hubungan yang lebih erat dengan naskah realis. "Kalau surealis, cara menerjemahkannya beda orang dan makna. Multiinterpretasi, lebih mudah dan diserap pertunjukannya," sambungnya.
![]() |
Dalam lakon Dag Dig Dug, Reza berperan sebagai Giarto kerabat dari aktivis Chaerul Umam. Bersama Giarno (Donny Damara), keduanya datang ke rumah besar Bapak (Slamet Rahardjo) dan Ibu (Niniek L Karim) buat kasih uang duka dan penghormatan setelah Chaerul Umam meninggal dua minggu sebelumnya.
Ketika diajak Slamet Rahardjo buat main teater, Reza mengaku terkejut. Di usia senior sang sutradara, ia mau kembali menyutradarai pementasan Teater Populer.
"Ini bentuk dukungan terhadap seorang aktor yang saya rasa maestro ya, guru, sosok yang membentuk generasi aktor di Indonesia. Saya bersedia mendukung pementasan ini, kami mulai latihan, ngobrol, dan seperti Slamet Rahardjo yang kita kenal. Beliau sangat detail di penggarapan karakter, ada nilai yang disematkan kepada kami para pemain," lanjut Reza.
Jikapun ia menolak pementasan Dag Dig Dug, lanjut Reza, bakal merasa rugi. "Pada akhirnya saya merasa karakter ini (Giarto) tidak terlalu kompleks ya, saya ingin merasakan proses kreatif dengan Slamet Rahardjo punya energi baru di usia beliau saat ini. Rugi kalau nggak ikutan," tegasnya.
(tia/ass)