Edisi Langka Novel Harry Potter Diselamatkan dari Tumpukan Sampah

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
UNDATED:  This handout from Christies shows the cover of J K Rowlings first novel Harry Potter And The Philosophers Stone. Fine printed books and manuscripts, including a rare first edition of J K Rowlings first novel Harry Potter And The Philosophers Stone, is estimated to auction off at12,000 pounds at Christies May 3, 2003 in London. Rowlings latest addition to the series, Harry Potter & The Order of The Phoenix, is expected to be released in bookstores June 21.  (Photo by Christies/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta - Edisi pertama dari novel Harry Potter and the Philosopher's Stone jadi barang yang paling diincar oleh kolektor buku. Karya langka dari JK Rowling berhasil laku sampai puluhan miliar rupiah.

Kini, ada kabar terbaru dari edisi langka Harry Potter yang dikabarkan diselamatkan dari tumpukan sampah. Bukunya segera dilelang sekitar Β£40.000 atau sekitar Rp 795 juta.

Kabar ini pertama kali terungkap saat seorang juru lelang di Paignton, Devon, Inggris, Daniel Pearce, menemukannya di antara barang-barang milik pria yang sudah meninggal dunia.

"Itu adalah penemuan terbesar kami, keluarganya senang dan mereka sama sekali nggak menyangka," katanya dilansir dari BBC, Rabu (15/ 1/ 2025).

Sebenarnya bukunya telah tersimpan di dalam rak selama 20 tahun. "Keluarganya juga tidak tahu kalau buku Harry Potter itu penting dan dicari oleh banyak kolektor," katanya.

Seperti diketahui, bukunya cuma ada 500 eksemplar di dunia. Saat itu, JK Rowling telah menawarkan naskah Harry Potter ke puluhan penerbit namun mendapat penolakan.

Dia pun merilisnya secara indie dan hanya mencetak 500 eksemplar. Bagian sampulnya bergambar kereta api merah dengan kata-kata 'Hogwart Express' di bagian depannya.

Ada ilustrasi gambar Harry Potter, berdiri di depannya dengan tangan di mulutnya sambil terkejut. Di bagian bawah sampul, ada kalimat, 'Bacaan yang luar biasa dan novel pertama yang memukau' yang ditulis oleh Wendy Cooling.

Daniel Pearce mengatakan bukunya kemungkinan besar adalah salah satu dari 300 buku yang dikirim ke perpustakaan.

Daniel Pearce menemukannya di tumpukan barang yang sudah ditandai untuk dibuang. "Ini adalah salah satu dari 300 buku. Karena ini adalah edisi perpustakaan, kondisinya sangat buruk. Biasanya buku-buku ini datang ke pasar dalam keadaan rusak dan punggung bukunya rusak. Yang ini bagus," katanya.

Ia juga mengatakan kesalahan ejaan kata filsuf di bagian belakang salinan itu merupakan salah satu hal yang mengidentifikasinya sebagai edisi pertama. Perbedaan lainnya adalah halaman pertama ada angka yang memanjang dari 10 hingga satu.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO