Penulis Chandra Bientang Bongkar Rahasia 'Batu Berkaki' di Kantor detikcom

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Penulis Urban Thriller Chandra Bientang saat Sambangi Kantor detikcom pada Kamis (19/12/2024).
Chandra Bientang saat menyambangi kantor detikcom pada Kamis (19/12/2024). Foto: Tripa Ramadhan/ detikFoto
Jakarta - Chandra Bientang yang dikenal sebagai penulis urban thriller baru saja meluncurkan novel terbarunya Batu Berkaki. Buku yang diterbitkan oleh Noura Publishing (Mizan Group) siap menjumpai pembaca setianya di penghujung tahun ini.

Kepada redaksi detikpop, Chandra Bientang cerita frasa yang akhirnya jadi judul bukunya terinspirasi dari sampul katalog sebuah pameran seni di Bentara Budaya Yogyakarta.

"Ada laporan pameran dari patung-patung batu semuanya. Dari situ, aku berpikir aneh ya kalau ada kakinya. Frasa 'batu berkaki' memang inspirasinya dari pameran patung," katanya di kantor detikcom pada Kamis (19/12/2024).

Sukses dengan dua buku sebelumnya yang juga bergenre urban thriller, Chandra masih eksis dan setia dengan gaya serupa.

"Lagi-lagi soal pembunuhan? Lebih ngena aja sih menurutku, ketimbang pencurian. Lebih ke action dan sesuai dengan mood aku sih sebenarnya. Tipe misteri yang aku suka dari genre thriller," ungkap Chandra.

Penulis Urban Thriller Chandra Bientang saat Sambangi Kantor detikcom pada Kamis (19/12/2024).Penulis Urban Thriller Chandra Bientang saat Sambangi Kantor detikcom pada Kamis (19/12/2024). Foto: Tripa Ramadhan/ detikFoto

Batu Berkaki menceritakan peristiwa pembunuhan seorang pematung terkenal sekaligus orang terkaya di Desa Ledok Awu, Munarto, yang ditemukan mati. Desa fiktif yang ada di kaki Gunung Merbabu nan misterius itu tetap menyimpan rahasia dan bahaya.

Ada cerita mistis di balik peristiwa pembunuhannya. Dengan ciamik dan detail, ia mulai menggambar satu per satu adegan di dalam Batu Berkaki.

"Di masyarakat Indonesia, sudah lama banget mitos ditunggangi untuk kepentingan tertentu. Kalau di masa aku kecil ada mitos vampir yang ditakut-takutin. Mitos ini bukan hal baru ya, bahwa ini bisa jadi ada kepentingan tertentu untuk mengarahkan ke tujuannya," kata Chandra.

Penulis Urban Thriller Chandra Bientang saat Sambangi Kantor detikcom pada Kamis (19/12/2024).Penulis Urban Thriller Chandra Bientang saat Sambangi Kantor detikcom pada Kamis (19/12/2024). Foto: Tripa Ramadhan/ detikFoto

Di novel Batu Berkaki juga ada mitos yang sama. "Mitos yang diambil dari masyarakat lokal tentang ular yang mengambil bayi-bayi di situ. Ada satu masa di desa dimana digunakan untuk menuduh seseorang yang mau menentang pihak penguasa," sambungnya.

Dari situlah konflik berkembang. Batu Berkaki bukan sekadar cerita pembunuhan penuh intrik, mitologi khas Jawa, namun juga ketimpangan sosial yang terjadi di desa.

Pada Kamis (19/12), Chandra Bientang juga mengobrol dengan anak detik dalam detikcom bookclub selama sejam. Lulusan Filsafat Universitas Indonesia (UI) ini juga membahas tips dan triknya ketika menulis urban thriller yang beda dari penulis lainnya.

Penasaran gimana cerita Chandra Bientang? Simak artikel berikutnya ya.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO