Novel 'Gaib' Lelaki Harimau Kini Terbit Lagi

Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan berhasil membawa namanya mendunia. Novel yang dalam bahasa Inggris berjudul Man Tiger itu berhasil meraih FT/OppenheimerFunds Emerging Voices kategori fiksi dan longlist Man Booker International Prize 2016.
Novel Lelaki Harimau pertama kali terbit pada 2004, dua tahun setelah Cantik Itu Luka. Di masa itu, Eka Kurniawan masih berusia 20 tahunan dan baru setahun tinggal di Jakarta.
Ditemui di kantor penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU), Eka Kurniawan cerita datang ke Jakarta sekitar 2003.
"Masih muda dan naif, ekspektasinya wah ini novel keren. Merasa sudah mencurahkan apa yang aku bisa dan tahu, merasa hal terbaik yang kita lakukan. Kalau dipikir-pikir sekarang lucu juga sih," terangnya pada Senin (16/12/2024).
Jika ingin berterima kasih kepada dirinya dua dekade yang lalu, Eka berseloroh sekarang lebih banyak berpikir ketika menulis novel.
"Lebih banyak, saya rasa kayak kutukan pengetahuan. Kalau dulu (menulis novel) aku sikat saja sih," kata Eka.
Kini novel Lelaki Harimau terbit dengan sampul terbaru yang digambar dengan ciamiknya oleh seniman Wulang Sunu. Dia berhasil mentransformasikan sosok Margio (karakter utamanya) dari pria yang tampak normal sebagai manusia hingga berwujud harimau putih.
Tak cuma terbit dengan sampul terbaru, bersama Editor Senior Bagian Sastra GPU juga mendiskusikan edisi spesial kelahiran cerpen Mat Pisau. Cerpen tipis itu ada dalam bundling edisi spesial novel Lelaki Harimau. Mengapa merilis cerpen?
Eka cerita sejak tahun 2010 sudah lama tidak menulis cerpen. Saat cerpen Sumur terbit di Indonesia mendapatkan sambutan yang luar biasa, bentuknya seperti booklet namun ludes.
"Aku nggak bayangin cerpen (bisa) setipis itu, publish sendirian. Sekali cetak, abis itu nggak cetak lagi. Cukma 5.000 eksemplar," kata Eka.
Tahun ini, cerpen Mat Pisau sengaja ditulisnya demi merayakan dua dekade Lelaki Harimau. "Ketika mau cetak ulang Lelaki Harimau, cobain publish cerpen yang belum pernah terbit di luar negeri juga. Baru di Indonesia juga, bentuk booklet tapi nggak usah dijual, jadi bonus Lelaki Harimau," kata Eka.
Lelaki Harimau Disebut 'Novel Gaib'
Editor Senior Bagian Sastra GPU, Mirna Yulistianti mengatakan novel Lelaki Harimau ini sudah 5 tahun tidak ada stok di toko buku. Bahkan novel kedua Eka disebut sebagai 'novel gaib'.
"Lelaki Harimau itu kosong 5 tahun, kalau dilihat dan banyak yang bilang, ini buku gaib. Susah banget dicari dan nggak ada versi e-book-nya. (Di Perpustakaan Nasional) mungkin ada, tapi yang baca antre. Sekarang terbit spesial di usia 20 tahunnya," kata Mirna.
Novel Lelaki Harimau berhasil cetak ulang yang ke-11 kalinya dengan total penjualan sampai sekitar 33 ribu eksemplar. detikers yang suka baca karya-karya Eka Kurniawan, siap merapat ke toko buku dengan edisi spesialnya?
(tia/dar)