5 Janji Kementerian Kebudayaan saat Kumpul Bareng Pelaku Seni Budaya

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Menteri Fadli Zon di Kementerian Kebudayaan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat menghadiri Ngopi Pagi bareng komunitas budaya di Kementerian Kebudayaan pada Kamis (21/11/2024). Foto: Courtesy of Kementerian Kebudayaan
Jakarta - Kementerian Kebudayaan menggelar Ngopi Pagi bareng komunitas budaya yang berlangsung di Gedung A pada Kamis (21/11/2024). Lebih dari 50 komunitas dan asosiasi kebudayaan berkumpul dalam acara santai tersebut.

Setelah sesi keluh kesah dan penyampaian aspirasi yang disampaikan oleh mereka, Kementerian Kebudayaan yang diwakili oleh Menteri Fadli Zon dan wakilnya, Giring Ganesha, ini janji yang akan ditepatinya:

1. Kelola Taman Budaya

Teater Koma dan beberapa komunitas mengeluhkan taman budaya yang ada di setiap daerah tidak terkelola serta terawat dengan baik. Menteri Fadli Zon menjanjikan taman budaya di setiap daerah butuh perbaikan fisik dan non-fisik.

"Karena sekarang ini kalau kondisi fisik di taman budaya atau daerah perlu dukungan seperti di Jambi, hanya cukup beberapa sentuhan, perbaikan atau bangunan fisik, struktur, dan atap. (Harus) dikerjasamakan dengan pihak swasta yang perusahaannya bereksplorasi di sana, mesti himbau untuk bantu CSR taman budaya. Itu yang mau didorong dan dianjurkan, juga ke Kemendagri terkait taman budaya di seluruh Indonesia," terangnya.

2. Dana Indonesiana Tetap Ada

Ketika Direktur Indonesian Dance Festival (IDF) mengungkap pentingnya Dana Indonesiana sebagai dana hibah kebudayaan, Menteri Fadli Zon janjikan tetap ada.

"Kita pastikan semua dapatkan akses yang sama, no one left behind. Jangan ada yang tertinggal, nggak ada favorit, mewakili prosedur yang ada. Tentu saja pencapaian dan standarisasi (setiap penerima) perlu dilihat," tegasnya.

3. Pelatihan Buat Penerima Dana Indonesiana

Menteri Fadli Zon juga menjanjikan jika perlu kementerian membuat pelatihan bagi penerima dana Indonesiana.

"Mungkin perlu diadakan pelatihan, dulunya sudah pernah (bisa jadi), gimana mengaksesnya. Ini kan anggaran negara, harus ada prudent, kehati-hatian dalam penggunaan uang negara. Administrasi prosedural ditempuh, yang mungkin saja tidak terlalu familiar," katanya.

"Sebagai pengguna anggaran, yang mau mengakses dana itu harus mulai terbiasa. Hal-hal administrasi, pelaporan, dan pertanggung jawaban, supaya tidak ada penyelewengan yang terkait kegiatan kebudayaan," tegas Menteri Fadli Zon.

4. Solusi untuk Sewa Gedung Pertunjukan

Teater Koma salah satu yang hadir dalam sesi Ngopi Pagi di Kementerian Kebudayaan. Kelompok teater tertua di Indonesia mengeluhkan sulitnya mendapatkan tempat pementasan hingga sewa yang terlalu mahal.

"Kita perlu komunikasikan dengan sejumlah lembaga yang punya akses terhadap panggung termasuk TIM. Tidak boleh terlalu mahal, karena disamakan dengan yang komersial, kita akan bicarakan lagi nanti. Semuanya akan diundang," kata Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

Dia berjanji mengundang semua stakeholder. "Bicara dengan pemerintah provinsi, Jakpro, dan pengelola lainnya. Kalau ada panggung-panggung kebudayaan yang tidak sepenuhnya komersial, ini yang akan didiskusikan ke mereka, punya diskresi dalam membangun ekosistem kebudayaan dan kesenian kita," katanya.

5. Atur Omnibus Law

Omnibus Law kembali dibahas oleh Menteri Fadli Zon. Dia mengatakan tahun depan bakal mengurus hal tersebut.

"Ada UU Pemajuan Kebudayaan, UU Cagar Budaya, dan aspirasi musik, permuseuman, masyarakat ada, dan lain-lain. Kalau kita bisa tampung dalam Omnibus Law, kerja sekali dapat semuanya. Mungkin ke depan, akan buat satu tim merancang UU Omnibus Law buat kebudayaan, tidak berkali-kali kita mengerjakan, semua aspirasi mudah-mudahan bisa ditampung," tukasnya.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO