Menteri Fadli Zon Janji Dana Hibah Kebudayaan Tetap Ada

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Menteri Fadli Zon di Kementerian Kebudayaan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat menghadiri Ngopi Pagi bareng komunitas budaya di Kementerian Kebudayaan pada Kamis (21/11/2024). Foto: Courtesy of Kementerian Kebudayaan
Jakarta - Para pelaku seni budaya kumpul dalam acara Ngopi Pagi di Kementerian Kebudayaan hari ini. Salah satu pembahasan yang diungkap para seniman adalah dana hibah kebudayaan yang dikenal dengan dana Indonesiana.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, pun berjanji agar dana hibah ini tetap ada. "Tentunya semua pihak agar mendapatkan akses yang sama. No one left behind, jangan sampai ada yang tertinggal," katanya di Gedung A, Kementerian Kebudayaan, pada Kamis (21/11/2024).

Bahkan dia menegaskan nggak ada seniman atau pelaku seni budaya yang jadi favorit. "Tentu harus ada sistem prosedur yang ada. Ada pencapaian dan juga standar yang perlu dilihat. Nggak ada favorit," tegasnya.

Dalam acara Ngopi Pagi di Kementerian Kebudayaan, persoalan dana hibah ini diungkap oleh Direktur Indonesian Dance Festival (IDF), Ratri Anindyajati. Dia mengatakan dana hibah ini sangat penting bagi pelaku kesenian dan kebudayaan.

"Saya harap kinerja kementerian bisa terus berlanjut mendapatkan dana abadi kebudayaan tetap ada," katanya pada Kamis (21/11/2024).

Sebelumnya sebelum opening IDF bulan lalu, Ratri juga ngomong hal yang sama. "Harapan saya sebagai Direktur IDF kepada bapak menteri yang baru, mohon banget pak, saya berharap bisa melanjutkan dan memperbaiki buat program Dana Indonesiana. Ini tuh sangat membanggakan," katanya.

Setiap kali, Ratri mempromosikan kebudayaan Indonesia di berbagai negara, ia selalu cerita Indonesia punya dana hibah bernama Indonesiana bagi komunitas seni, lembaga seni, seniman, maupun berbagai event strategis termasuk perfilman Tanah Air.

Dana Indonesiana tersebut, lanjut Ratri, juga ada dalam aturan UU Pemajuan Kebudayaan yang resmi disahkan.

Menurutnya, tanpa adanya Dana Indonesiana platform seperti IDF, Ubud Writers and Readers Festival, ARTJOG, Jogja Biennale, maupun Borobudur Writers and Readers Festival bisa terancam punah.

"IDF itu close call buat Dana Indonesiana, sebagai kategori event strategis, kami memasukkan proposal karena yayasan sudah berdiri lebih dari 20 tahun, dianggap organisasi seni yang sudah independen, cultural policy ada, dan bahwa festival tari ini terlanggeng di Asia Tenggara," sambungnya.

Selain Ratri, koreografer sekaligus seniman cross-gender Didik Nini Thowok juga mengatakan hal yang sama. Setelah 50 tahun berkarya sebagai penari, sejak 2022 ia baru merasakan 'negara' hadir untuk mendukungnya.

Buat detikers yang belum tahu, dana Indonesiana adalah kegiatan dukungan berupa fasilitas dana hibah yang diberikan kepada suatu kelompok kebudayaan atau perseorangan.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO