Pameran Tunggal Perdana Natasha Tontey Hadir di Museum MACAN

Natasha Tontey dikenal sebagai seniman muda yang unik. Karya-karyanya kini menjamah untuk pertama kalinya di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat hingga 6 April 2025.
Dibuka untuk umum pada 16 November 2024, pameran seni bertajuk Primate Visions: Macaque Macabre merupakan karya komisi untuk Audemars Piguet Contemporary. Bagaimana sih cerita awal mula kolaborasi tersebut?
Seniman Natasha Tontey cerita kalau ia diundang oleh Museum MACAN dan Audemars Piguet Contemporary buat kolaborasi. Kerja sama ini bermula dari awal 2024.
"Setahun buat siapin pameran ini, sebenarnya Museum MACAN yang ajak. Ini sebenarnya bagian dari riset aku selama bertahun-tahun buat menggali kebudayaan Minahasa," terangnya di Museum MACAN pada Kamis (14/11/2024).
Ketika ia sudah punya konsep karya yang sudah diriset sejak lama, gagasan soal akar budaya Minahasa disetujui oleh dua pihak.
"Perjalanan buat karya seni tentang Minahasa adalah bagian aku menjadi jati diri sebagai orang Minahasa. Aku lahir dan besar di Jakarta tapi adat masih kental. Tapi karena orang Jakarta melihatnya compiring nih, melihat kepercayaan adat sebagai sesuatu yang sesat," jelasnya.
![]() |
Natasha ceritain contohnya seperti sebuah batu megalitikum yang ada di kampung halamannya. Batunya dianggap berlawanan dengan agama Kristen.
Tapi, menurut seniman yang berdomisili di Yogyakarta, batu itu banyak unsur sejarah dan bisa diteliti oleh antropolog.
"Gimana orang Minahasa menavigasi kehidupan mereka dengan alam, karena apa yang orang Minahasa lihat nggak seperti di kota, semua berhubungan dengan alam," lanjutnya.
Kurator pameran dari Audemars Piguet Contemporary, Denis Pernet ngaku karya komisi ini adalah dukungan dari Piguet terhadap seniman muda dunia, khususnya yang terjadi pada Natasha Tontey.
"Kami telah lama mengikuti karya-karya Natasha Tontey, memang divisi kami untuk mendukung seniman muda dari seluruh dunia saat puncak berkaryanya. Kami membebaskan sebebasnya tanpa batasan tentang gagasan pameran mereka. Pameran ini jadi eksibisi terpenting karena mengangkat isu ras, gender, dan alam," tukasnya.
detikers yang nungguin karya Natasha Tontey di Museum MACAN, harap bersabar ya. Pamerannya masih dibuka lusa ya.
(tia/dar)