Museum MACAN Akan Tampilkan Karya-karya Natasha Tontey

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Museum MACAN Persembahkan Pameran Tunggal Natasha Tontey
Karya seni Natasha Tontey bakal dipajang di Museum MACAN Jakarta pada November 2024. Foto: Courtesy of Museum MACAN
Jakarta - detikers yang suka banget datang ke Museum MACAN, ada satu pameran seni lagi yang bakal digelar di penghujung tahun. Museum MACAN mengumumkan akan menampilkan karya-karya dari perupa Natasha Tontey pada November 2024.

Lewat pameran tunggal berjudul Primate Visions: Macaque Macabre atau dalam bahasa Indonesia artinya Larik Sungsang
Kaum Primata. Eksibisi ini sebagai komisi untuk Audemars Piguet Contemporary.

Pameran tunggal Natasha Tontey ini bermula dari riset hubungan kompleks antara manusia dan alam khususnya populasi monyet berjambul hitam Sulawesi dan adat tradisi wilayah Minahasa Selatan di Indonesia yang jadi tanah kelahirannya.

Natasha Tontey bilang pameran tunggalnya adalah upaya buat membongkar, menyingkap, dan mengeksplorasi ketegangan antara manusia dan Yaki, monyet jambul hitam, di Minahasa.

"Sering kali kontradiktif dan berpolemik. Primate Visions: Macaque Macabre adalah sebuah dunia yang menyenangkan sekaligus mengerikan, penuh dengan keganjilan radikal," katanya dalam keterangan yang diterima detikcom.

Direktur Museum MACAN Venus Lau yang mengawasi project ini mengatakan ini adalah komisi pertama museum dengan Audemars Piguet Contemporary.

"Di Museum MACAN, kami percaya kekuatan seni dan budaya dapat menghubungkan manusia, memperluas sudut pandang kita, dan memicu dialog bermakna yang menumbuhkan pemahaman. Kolaborasi dengan Audemars Piguet Contemporary menggarisbawahi kesamaan komitmen kami atas visi ini," ungkapnya.

Dalam pameran seni Primate Visions: Macaque Macabre, karya terbesarnya hingga saat ini, Natasha Tontey memanfaatkan estetika video game, video musik, fiksi fantasi, dan produksi swakriya. Dia ingin menjembatani budaya mistik masyarakat adat dengan budaya anak muda yang futuristik.

Proyeksi dan karya seni instalasi multi-layar ini akan menciptakan sebuah lingkungan yang imersif bagi para pengunjung, untuk mengeksplorasi latar dan kostum yang digunakan dalam film. Dengan menggabungkan instalasi dan video multi-kanal, yang merupakan kali pertama dalam praktiknya, dia menciptakan sebuah lingkungan yang fantastis, menawarkan perspektif personal yang baru.

Profil Natasha Tontey

Perupa kelahiran Minahasa yang tinggal di Jakarta dan Yogyakarta ini, sebelumnya pernah menggelar pameran tunggal di Auto Italia, London (2022). Beberapa pameran kelompok dan pemutaran film yang pernah dilakukan di antaranya di Museum MACAN, Jakarta, Seoul Mediacity Biennale, Seoul (2023), 34th Singapore International Film Festival, Karlovy Vary International Film Festival Ke-57 dan Ke-58 (2023, 2024), Singapore Biennale (2022); Stroom Den Haag (2022); GHOST; 2565, Bangkok (2022); Protozone8 Queer Trust, ZΓΌrich (2022); Arko Art Council, Seoul (2022), Leeum Museum of Art, Seoul (2022).

Pada tahun 2020, ia menerima HASH Award dari ZKM, Center for Art and Media Karlsruhe and Akademie Schloss-Solitude. Ia juga merupakan penerima manfaat program Human Machine of the Junge Akademie dari Akademie der KΓΌnste Berlin 2021-2023.




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO