'Wilujeng Sumping Neo Orba': Sentilan Tisna Sanjaya pada Era 'Kebablasan'

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Tisna Sanjaya di Art Jakarta 2024.
Tisna Sanjaya di Art Jakarta 2024. Foto: Tia Agnes/detikcom
Jakarta - Bursa seni terbesar di Asia, Art Jakarta 2024, resmi membuka perhelatan ke-14 pada Jumat (4/10/2024). Ada pemandangan berbeda dalam AJ Spot kali ini yang menggandeng perupa asal Bandung, Tisna Sanjaya.

Jika kamu ngeh dengan karya seni yang kerap diusung Tisna Sanjaya, selalu menyentil peristiwa sosial, politik, dan kejadian yang terjadi di sekitarnya. Ada lapangan sepak bola Jebrut yang terbuat dari rangkaian besi, di atasnya ditumpuk dokumen-dokumen selama puluhan jadi seniman. Paling atas, ada patung yang mengangkangi tampak menggendong anaknya dengan tangan terbuka.

'Wilujeng Sumping Neo Orba' atau dalam bahasa Sunda artinya 'Selamat Datang Neo Orba' tampak jadi judul dua figur patung di atas tumpukan dokumen tersebut. Ada banyak kata dan simbol yang menghiasi patungnya. Ada juga speakter yang dianalogikan Tisna Sanjaya sebagai burung pembawa kabar kematian.

Saat ditemui redaksi detikpop di area Art Jakarta, Tisna Sanjaya secara blak-blakan karya seni instalasi yang dibuatnya adalah menuju Neo Orba di masa lampau, kepada era yang 'kebablasan'.

"Ini adalah tumpukan CV dan dokumen saya selama 33 tahun jadi dosen seni rupa di ITB, ada jasa dan berbagai macam dokumen berbagai macam, di atasnya ada yang mengangkangi adalah sosok Presiden terpilih sekarang dan anak presiden dari yang terdahulu," kata Tisna Sanjaya pada Jumat (4/10/2024).

Tisna Sanjaya di Art Jakarta 2024.Karya seni Tisna Sanjaya di Art Jakarta 2024. Foto: Tia Agnes/detikcom

Tisna Sanjaya yang mengaku sudah pensiun tahun lalu, karya seni instalasi yang dibuatnya adalah proses panjang.

"Secara simbolik untuk presiden dan wakil presiden terpilih, secara instan mencerminkan kebudayaan kita, etik kebudayaan yang tidak elok," tegasnya.

Ketika detikpop dan beberapa media internasional yang sedang ikut press tour bertanya, mengapa mengambil representasi dari dua figur tersebut? Tisna Sanjaya menuturkan itulah kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini.

"Tidak apa-apa saya tegaskan disebutkan sosoknya," katanya terkekeh.

Bahkan Tisna Sanjaya sembari menunjukkan satu lembar surat yang ada di dalam amplop cokelat di bagian bawah meja sepakbola tersebut. "Ini rahasianya, 4 tahun yang lalu saya sempat diskors karena terlalu vokal mengkritik kondisi sosial dan politik di Indonesia. Karena karya saya terlalu vokal," ungkapnya.

Di sekelilingnya ada belasan lukisan yang dibuatnya sesuai konteks sosial-politik Indonesia. Salah satu lukisan ada frasa sentilan 'makan siang gratis', ada juga dari salah satu karya seni instalasi yang pernah dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia (GNI).

Uniknya, di bagian bawah tiang pancang lukisan ada tumpukan buku yang dibungkus karung goni. Penasaran seperti apa karya seni instalasi Ganjel (2024) karya Tisna Sanjaya? detikers bisa lihat langsung ke Art Jakarta 2024 sampai 6 Oktober di JIExpo Kemayoran, ya.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO