Indonesia Photo Fair: Menelusuri Jejak Fotografi dari 31 Kota Dunia

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Indonesia Photo Fair
Foto: Tia Agnes Astuti/detikPop
Jakarta - Ada yang berbeda dari Galeri Emiria Soenassa dan S Sudjojono area kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Bursa foto edisi ketiga dari Indonesia Photo Fair digelar sejak 5 September, dalam format cetak dan buku dari 31 kota di 9 negara yang diseleksi tim IPF.

detikers yang sudah dengan fotografi bisa menyambangi bursa foto terbesar di Tanah Air. Di sini, kamu nggak cuma melihat berbagai booth dari perusahaan fotografi atau cetak-mencetak foto tapi juga ruang alternatif bagi mereka yang belajar fotografi.

Director Indonesia Photo Fair 2024, Christian Rahadiansyah mengatakan untuk pertama kalinya IPF hadir secara mandiri setelah dua kali jadi bagian dari Jakarta International Photo Festival (JIPFest).

"Ide mengenai IPF sudah dicanangkan sejak tahun 2019 saat JIPFest baru pertama digelar. Sebenarnya dibuat Indonesia Photo Fair, karena di luar negeri ada banyak bursa foto. Ada Paris Photo, Photo London, dan Milan Image Art Fair, untuk berpartisipasi di sana harus ada yang mewakili, umumnya sih galeri tapi aku berharap bisa tumbuh dari sini (IPF)," tutur Chris saat diwawancarai redaksi detikcom, belum lama ini.

Gagasan itulah yang membuat Chris dan teman-teman IPF semangat untuk berjejaring dan membuat acara bursa foto terkemuka.

"Syukur-syukur bisa mewakili ranah fotografi di Indonesia dan ikut bursa di luar negeri," terangnya.

Indonesia Photo FairIndonesia Photo Fair 2024 Foto: Tia Agnes Astuti/detikPop

Beberapa praktisi yang menampilkan karya foto cetak dan buku di Galeri S. Sudjojono dalam kompleks Taman Ismail Marzuki adalah Amir Masoud Soheili (Teheran), Baraka Syndicate Solo, Ghompok Collective (Palembang), Huseyin Güler (Istanbul), Lê Nguyên Phương (Hanoi), M'hammed Kilito (Kasablanka), Mardi Al Anhar (Padang), Meidiana Tahir (Jakarta), Rejeky Kene (Makassar), Rhiannon Hopley (Sydney), Shindy Lestari (Bali), Timur Angin (Tangerang Selatan), dan Yuji Haikal (Jenjarom).

Sebagian partisipan berdomisili di sister cities Jakarta, menempatkan IPF 2024 bagian dari visi Jakarta sebagai kota global.

Menurut Chris, ranah fotografi belum ada pasar yang memadai. Beda banget dengan pasar seni rupa dan patung.

"Pasarnya belum terlalu lebar, kolektor belum terlalu banyak. Dibuat seperti ini agar mendatangkan buyer atau yang berminat dengan fotografi. Jadi terobosan untuk dibuat," tegasnya.

Tak hanya area Photo Fair yang berada di lantai dua dijual dengan harga mulai Rp 250 ribu sampai Rp 52 juta, ada juga area lokapasar ini diisi 11 peserta yaitu Adorama, Ardiles Akyuwen & Friends, Bersoreria, Bursa Kamera, Ekta Imaging, Fenestra Imaging, LaSalle College Jakarta, Mahacaraka & Mahacharitra, PannaFoto Institute, Sekelakfoto serta Unobtainium.

Bagi detikers yang suka fotografi, cus segera datang ke Indonesia Photo Fair ya.


(ass/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO