Titimangsa Angkat Tradisi Sunda yang Hampir Punah 'Sang Kembang Bale'

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Jumpa pers Sang Kembang Bale digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Kamis (1/8/2024).
Jumpa pers pementasan Sang Kembang Bale karya Titimangsa yang digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Kamis (1/8/2024). Foto: Courtesy of Bakti Budaya Djarum Foundation/ Image Dynamics
Jakarta -

Titimangsa kembali unjuk gigi bulan ini. Sukses dengan pementasan Sukabumi 1980 yang mengangkat tradisi Sunda, kini mengangkat kesenian Ronggeng Gunung yang nyaris punah dari tanah Priangan.

Di produksi ke-79, Titimangsa menampilkan Sang Kembang Bale (Nyanyian yang Kutitipkan pada Angin) yang digelar pada 10-11 Agustus 2024 di NuArt Sculpture Park, Bandung.

Produser Pradetya Novitri bilang kesenian Ronggeng Gunung berasal dari Ciamis dan Pangandaran serta sudah masuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Ide mengenai Sang Kembang Bale sudah dimulai sejak dua tahun lalu.

"Titimangsa selalu tertarik buat mengangkat kesenian tradisi dan kembali mempopulerkannya. Sebenarnya cerita pementasan ini berasal dari kota Ciamis, dari kampung halaman saya. Tahun 2010, saya pernah datang ke Festival Nyair Rumar dan melihat sendiri kesenian Ronggeng Gunung semalam suntuk," tuturnya saat jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2024).

Menurut cerita Tya, kesenian tradisi Ronggeng Gunung hanya menyisakan dua orang pelaku seni. Generasi muda gak mau mempopulerkan kesenian ini.

Jumpa pers Sang Kembang Bale digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Kamis (1/8/2024).Jumpa pers Sang Kembang Bale digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Kamis (1/8/2024). Foto: Courtesy of Bakti Budaya Djarum Foundation/ Image Dynamics

"Ketika riset pun kami coba membawa Ariel Tatum ya, dan mendokumentasikannya, dan melakukan konservasi dari ilmu pengetahuan yang sudah sepuh ini," katanya.

"Ariel pun belajar langsung kepada dua orang pelaku seni tari ini, Bi Raspi dan Bi Pejoh, dan Mang Sarli. Harapannya agar transfer ilmu pengetahuan dari para pelaku senior, berhasil ditransferkan ke Ariel," ungkap Tya.

Pertunjukan yang akan dipentaskan di area terbuka di kota Bandung ini menyuguhkan kidung, tari, dan drama Ronggeng Gunung.

Sang Kembang Bale diperankan oleh Ariel Tatum, diiringi 4 orang penari dan 3 orang pemusik. Kisahnya tentang kehidupan seorang ronggeng (Kembang Bale) di Panyutran, sebuah kampung di Padaherang. Seorang Kembang Bale terlahir dari perih kehidupan masa kecilnya. Memasuki masa remaja ia terpilih oleh para ronggeng gunung sepuh untuk menjadi penerus sebagai ronggeng sejati.

Kemiskinan yang mendorongnya untuk memasuki dunia ronggeng. Tapi dunia yang dimasukinya itu semakin hari semakin menariknya untuk lebih dalam memaknai bagaimana semestinya sikap seorang ronggeng (kembang bale).

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, menambahkan pentas yang diadaptasi Titimangsa memang spesialisasi hal-hal yang sulit dan hampir punah. "Titimangsa mulai melihat tradisi yang nyaris dilupakan, masyarakat merindukan hal seperti itu. Format yang lebih intim, gak terlalu besar antara penonton dan penampil yang jaraknya gak terasa," tukasnya.




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO