3 Alasan Prediksi Bahasa Lampung Terancam Punah

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Ilustrasi kata teknis.
Ilustrasi kata. Foto: Yannick Pulver/Unsplash
Jakarta - Bagi detikers yang terasa familiar mendengar orang-orang berbicara dalam bahasa Sunda dan Jawa, namun berbeda dengan bahasa penutur Lampung. Di kota asalnya, cuma ada sekitar 13 % masyarakat Lampung yang masih menggunakannya.

Bahasa Lampung kini tertinggal jauh di mata generasi muda. Banyak yang tak lagi berbahasa maupun memakai dialek Lampung. Apa sih sebabnya?

Ketua Komunitas Berkat Yakin, Alexander GB, bilang ada banyak alasan dan penyebab yang membuat bahasa Lampung kini menjadi minoritas.

1. Jumlah Populasi

Di kota Lampung, hanya sekitar 13,82 % yang merupakan suku asli. Sisanya adalah pendatang.

populasi orang Lampung juga jadi minoritas, ini yang jadi keprihatinan kami. Lampung itu majemuk dan mulkultural, lama-lama hilang bahasa Lampung-nya, kami merasa masyarakat perlu melihat kembali bahasa daerahnya," katanya.

Sekarang ini, di Lampung masyarakat aslinya hanya sekitar 13,82 %. Sebagian besar berasal dari pendatang khususnya Pulau Jawa sebanyak 65 %. Sisanya lagi ada Sumatera Selatan.

2. Hasil Riset

Pada 1994, seorang profesor Sosiolinguistik dari Universitas Indonesi, Asim Gunarwan menyebutkan dalam waktu 76 tahun mendatang, bahasa Lampung akan tertinggal dan jadi minoritas. Jika dikalkulasi lagi dengan tahun ini, maka akan menjadi sekitar 36 tahun lagi.

Data dari Badan Bahasa Kemendikbud tahun 2022 menyatakan bahwa sebanyak 139 bahasa daerah di Indonesia terancam punah dan bahasa Lampung berada di antaranya.

3. Tak Ada Upaya

Selama ini ada muatan lokal bahasa Lampung di jenjang SD, SMP, dan SMA. Tapi Alexander GB bilang masih kurang dari harapan. "Belum ada upaya masyarakat yang menjadikannya sebagai bahasa komunikasi," tegasnya.

Menurut Alexander, bahasa Lampung itu dibagi menjadi dua dialek. Warga yang berasal dari pegunungan dan kota serta pesisir punya dialek yang berbeda.

"Kebetulan dua dialek itu gak menyatu, mempertahankan perbedaannya itu sehingga makin sedikit jumlahnya yang menguasai bahasa Pobian dan Sebatin (dua dialek bahasa Lampung)," tukasnya.


(tia/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO