3 Alasan Prediksi Bahasa Lampung Terancam Punah

Bahasa Lampung kini tertinggal jauh di mata generasi muda. Banyak yang tak lagi berbahasa maupun memakai dialek Lampung. Apa sih sebabnya?
Ketua Komunitas Berkat Yakin, Alexander GB, bilang ada banyak alasan dan penyebab yang membuat bahasa Lampung kini menjadi minoritas.
Baca juga: Bahasa Lampung Terancam Punah! |
1. Jumlah Populasi
Di kota Lampung, hanya sekitar 13,82 % yang merupakan suku asli. Sisanya adalah pendatang.
populasi orang Lampung juga jadi minoritas, ini yang jadi keprihatinan kami. Lampung itu majemuk dan mulkultural, lama-lama hilang bahasa Lampung-nya, kami merasa masyarakat perlu melihat kembali bahasa daerahnya," katanya.
Sekarang ini, di Lampung masyarakat aslinya hanya sekitar 13,82 %. Sebagian besar berasal dari pendatang khususnya Pulau Jawa sebanyak 65 %. Sisanya lagi ada Sumatera Selatan.
2. Hasil Riset
Pada 1994, seorang profesor Sosiolinguistik dari Universitas Indonesi, Asim Gunarwan menyebutkan dalam waktu 76 tahun mendatang, bahasa Lampung akan tertinggal dan jadi minoritas. Jika dikalkulasi lagi dengan tahun ini, maka akan menjadi sekitar 36 tahun lagi.
Data dari Badan Bahasa Kemendikbud tahun 2022 menyatakan bahwa sebanyak 139 bahasa daerah di Indonesia terancam punah dan bahasa Lampung berada di antaranya.
Baca juga: ArtMoments Jakarta 2024 Eksis Lagi Tahun Ini |
3. Tak Ada Upaya
Selama ini ada muatan lokal bahasa Lampung di jenjang SD, SMP, dan SMA. Tapi Alexander GB bilang masih kurang dari harapan. "Belum ada upaya masyarakat yang menjadikannya sebagai bahasa komunikasi," tegasnya.
Menurut Alexander, bahasa Lampung itu dibagi menjadi dua dialek. Warga yang berasal dari pegunungan dan kota serta pesisir punya dialek yang berbeda.
"Kebetulan dua dialek itu gak menyatu, mempertahankan perbedaannya itu sehingga makin sedikit jumlahnya yang menguasai bahasa Pobian dan Sebatin (dua dialek bahasa Lampung)," tukasnya.
(tia/ass)