Lakon Matahari Papua Teater Koma, Relevan dengan Situasi Terkini?

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Pertunjukan Teater Koma Matahari Papua saat dipentaskan di Graha Bhakti Budaya (GBB), kompleks TIM.
Teater Koma menggelar pertunjukan Matahari Papua di Graha Bhakti Budaya (GBB), kompleks TIM, Jakarta Pusat, hingga 9 Juni 2024. Foto: Courtesy of Bakti Budaya Djarum Foundation/ Image Dynamics
Jakarta -

Teater Koma sukses membius para penonton setianya saat menggelar pertunjukan Matahari Papua tadi malam. Pentas berdurasi 2 jam 15 menit, bakal buat kamu terhanyut dengan cerita yang terakhir kalinya ditulis oleh mendiang Nano Riantiarno.

Matahari Papua berlatarkan wilayah Kamoro, Papua, yang terancam akan kehadiran Naga si penguasa.

Sutradara Rangga Riantiarno cerita kalau naskah ini awalnya adalah drama pendek yang pernah dipentaskan pada 2014. Dua tahun lalu, ayahnya selesai merampungkan Matahari Papua buat dipentaskan jadi naskah panjang.

Peristiwa 10 tahun lalu dan dua tahun lalu saat naskah selesai rampung seakan sesuai dengan konteks sosial yang terjadi di masa sekarang. Belakangan ini, kabar tentang suku Awyu dan Moi yang gugat pemerintah buat selamatkan hutan adatnya. Ada juga perizinan usaha tambang yang diperbolehkan sampai cadangan habis, dan pemberitaan yang terjadi di Papua, seakan 'pas banget' dengan cerita yang ditulis Nano Riantiarno.

"Mungkin bisa dibilang ayah saya memang cukup visioner. Kadang-kadang kalau saya lihat naskahnya, tiba-tiba yang ditulis 20 tahun lalu, dan ketika dibicarakan buat 20 tahun kemudian masih relevan," kata Rangga Riantiarno saat dijumpai di Graha Bhakti Budaya, TIM, pada Kamis (6/6/2024) malam.

Menurut cerita Rangga, gagasan dan kritikan yang ada selama praktik tidak baik itu masih ada, maka ceritanya bakal tetap abadi.

"Kalau dipentaskan 20 tahun lagi tetap relevan, karena penindasan, mungkin kalau masih ada praktik penindasan dan ada orang yang tertindas, cerita ini tetap relevan sih," terangnya.

"Cerita penindasan ini di mana-mana akan selalu terjadi, selama masih ada pihak-pihak yang berkuasa dan haus akan kekuasaan, maka dia akan menjadi Naga," sambung Rangga lagi.

Gimana kamu tertarik buat nonton lakon terbaru Teater Koma? Pementasannya digelar sebanyak 4 kali show yakni hari ini pukul 19.30. Berlanjut pada Sabtu (8/6) pukul 13.00 dan 19.30, dan Minggu (9/6) pukul 13.00 WIB. Tiketnya dibanderol Rp 175 ribu sampai Rp 975 ribu.

Cus, buruan nonton detikers!




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO