Salman Rushdie Mimpi Ini Sehari Jelang Insiden Penusukan

Bukan sembarang buku loh, detikers. Salman Rushdie yang mata sebelah kanannya buta emang kepikiran buat nulis cerita memilukan yang terjadi dalam hidupnya jadi sebuah buku.
Saat tampil di The Late Show with Stephen Colbert yang ditayangkan CBS untuk promosiin buku Knife, Salman Rushdie ngomong, dia mengalami mimpi yang ternyata jadi 'petunjuk' sebelum penusukan.
"Dua hari sebelum penyerangan, saya bermimpi diserang oleh seorang gladiator dengan tombak, di amfiteater Romawi," cerita Salman Rushdie.
Ternyata penulis The Satanic Verses itu sempat gak mau datang hadiri acara ceramah pada 12 Agustus 2022 tersebut. "Tapi saya berpikir, jangan konyol itu kan cuma mimpi," katanya lagi.
Dia juga ngaku dibayar buat datang ke acara tersebut. Salman Rushdie berpikir kalau dia butuh uang buat renovasi rumahnya.
"Saya diundang buat bicara tentang melindungi penulis yang hidupnya terancam. Ternyata itu bukan tempat yang aman bagi saya," ungkapnya.
Setelah peristiwa itu pun, Salman Rushdie mengalami mimpi buruk. Bahkan rasa traumatis masih dirasakannya sampai sekarang.
Novelis asal India yang kini berkewarganegaraan Inggris-AS, dan sekarang dinaturalisasi tinggal di New York punya sejarah panjang soal ancaman pembunuhan. Pada 1988, setelah The Satanic Verses terbit, dia diancam dibunuh oleh pemimpin tertinggi Iran.
Setelah peristiwa itu juga, ternyata Salman Rushdie hidup dalam persembunyiaan dan terus menerus mendapatkan ancaman pembunuhan.
(tia/aay)